Lihat ke Halaman Asli

Jakarta Harus Segera Berubah, Sebelum Ahok dan Jokowi Dilengserkan

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14284514611116266738

[caption id="attachment_408569" align="aligncenter" width="624" caption="Gambar : Kompas.com"][/caption]

Dua tokoh pilihan rakyat yaitu Presiden Jokowi dan Goubrnur DKI Basuki Tjahaya Purnama dewasa ini sedang menghadapi ancaman pemakzulan dari lawan2 politiknya terkait dengan peluncuran kebijakan2 pro rakyat yang senantiasa dianggap salah oleh para lawan politiknya.

Presiden Jokowi, diancam oleh rekan separtai Efendi Simbolon, kader elit PDIP yang tidak kebagian posisi menteri yang menyatakan sekarang adalah saat yang tepat untuk menurunkan Jokowi karena banyaknya kebijakan yang telah menyengsarakan rakyat. Sedangkan Ahok diancam dimakzulkan DPRD pasca Hak Angket yang tengah diproses terkait dengan Anggaran Siluman Rp. 12,1 trilyun yang diselipkan di RAPBD DKI 2015.

Baru2 ini, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemkab Kabupaten Kepulauan Seribu, Gubernur Ahok telah menyindir Kadin Perhubungan dan Transportasi DKI Benyamin Bukit yang belum mampu menerapkan Kartu Elektronik (E-Money), saat menggunakan transportasi kapal, padahal instruksi tersebut telah disampaikan Ahok sejak setahun yang lalu dan belum berjalan sehingga warga menngalami keterbatasan transportasi menuju Pulau Sebira, pulau terujung di kepulauan Seribu.

Padahal E-Money tersebut berfungsi agar dapat mengetahui siapa saja yang naik kapal dan tujuan trayek yang paling banyak diminati sehingga bisa dijadikan masukan untuk menentukan banyaknya kapal yang benar2 dibutuhkan untuk rute2 tertentu.

Kemudian Ahok menegaskan, bahwa “Jakarta harus segera berubah, saya sudah tidak sabaran lagi agar pembangunan di DKI Jakarta bisa dituntaskan dimasa jabatannya ini dengan segera dan tidak boleh di-tunda2 lagi sebelum Ahok dan Jokowi dilengserkan”, ujar Ahok.  Tentu saja ucapan ceplas ceplosnya ini mengundang gelak tawa hadirin secara spontan dan renyah.

Salam Kompasiana!!

Sumber :

Kompas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline