Lihat ke Halaman Asli

Salam Perdamaian Ahok-DPRD DKI

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14280205481840736226

[caption id="attachment_407323" align="aligncenter" width="546" caption="Gambar : Kompas.Com"][/caption]

Salam Komando dimaknai sebagai jabat tangan dan lengan antara dua orang yang awalnya dilakukan oleh dua orang pada saat perggantian dan pelantikan Pejabat Baru Komandan Jenderal Pasukan Khusus Angkatan Darat yang menjadi tradisi di unit pasukan elite ini. Selanjutnya Salam Komando ini ditiru oleh institusi lainnya baik di bidang militer, Polri maupun sipil pada saat pergantian pimpinannya bahkan juga bisa dimaknai untuk menunjukkan salam perdamaian bagi mereka yang sedang berseteru.

Terkait dengan itu, sebelum mengikuti Rapat klarifikasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI, 2 April 2015 di Kantor Kemendagri, Gubernur DKI Jakarta Ahok, melakukan seremonial Salam Komando dengan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dan Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana diapit oleh Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek, yang boleh dimaknai sebagai salam perdamaian antara Gubernur Ahok dengan DPRD DKI, terkait perseteruan mereka dalam kasus Anggaran Siluman RAPBD DKI 2015.

Pada tanggal 19 Maret 2015 yang lalu, kita masih ingat ketika Gubernur Ahok bersepakat dengan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dalam Rapat Pembahasan RAPBD DKI 2015, yang ternyata hanya isapan jempol belaka. Karena keesokan harinya, DPRD dalam Rapat Pembahasan RAPBD 2015, malahan menyampaikan pendapat berbeda dengan kesepakatan di hari sebelumnya alias mengumumkan untuk membentuk Hak Angket terhadap Gubernur Ahok. Dalam rapat tersebut, sedangkan Prasetio Edi Marsudi tidak hadir, dengan alasan sakit.

Kali ini Prasetio berujar, “ Bapak yang berkumis ini juru damainya,” sambil menunjuk kearah Reydonnyzar, sang Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri. Dan secara spontan pernyataan ini mendapat sambutan gelak tawa yang renyah dari para wartawan media peliput berita.

Langkah apakah yang akan diambil Prasetio dalam Rapat Paripurna DPRD 2015 untuk membahas Hak Anget terhadap Ahok pada tanggal 6 April 2015 yang akan datang ini masih berupa “tanda tanya besar” yang menarik dan seksi, karena langkah beliau sering tidak terduga alias tidak konsisten, bak pendekar dengan jurus mabuknya, dan kalopun Hak Angket tetap berjalan, beliau tidak ikut menanda tangani karena sedang sakit tidak jelas. Kita lihat saja nanti. Salam Kompasiana

Sumber :

Kompas




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline