Lihat ke Halaman Asli

Pertarungan UGM vs Harvard di Kabinet Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14112568541786871037

(Photo:Tempo.co.id)

Presiden terpilih Jokowi telah menetapkan kriteria yang harus dipenuhi khususnya oleh calon Menteri ESDM di kabinetnya nanti yaitu :

1.Berlatar belakang professional murni non partai

2.Memiliki kemampuan manajerial, kepemimpinan

3.Muda,

4.Dari kalangan pengusaha/pernah mimpin perusahaan besar,

5.Bersih

6.Berwajah baru, dan

7.Berani memberantas mafia migas.

Dari calon menteri yang ada saat ini beredar 15 nama calon yaitu : Kurtubi, Karen Agustiawan, Arie Soemarno, Poltak Sitanggang, Raden Priyono,Tumiran, Kuntor Mankusubroto, Deendarlianto, Darwin Silalahi, Rovicky, Luluk Sumiarso, Darmawan Prasodjo, Erry Riyana Hardjapamekas, Arif Budimata dan Evita Legowo.

Kriteria pertama, harus berlatar belakan professional non partai, maka telah mengeliminasi tiga kandidat masing2 Kurtubi, kader PND, Arif Budimata, kader PDIP dan Darmawan Prasodjo, kader PDIP.

Kriteria ketiga, dari segi usia diharapkan muda dibawah 55 tahun, sehingga otomatis mengeliminasi Arie Soemarno (65). Raden Prioyono (58), Koentoro Mangkusubroto (67), Luluk Sumiarso (63), Erry Riyana Hardjapamekas (64) dan Evita Legowo (63).

Dengan demikian, calon Menteri ESDM yang tersisa adalah tingal Karen Agustiawan, Poltak Sitanggang, Tumiran, Deendarlianto, Darwin Silalahi dan Rovicky.

Kriteria keempat, dari kalangan pengusaha/pernah mimpin perusahaan besar, dengan ribuan karyawan sehingga tidak gamang dalam mengambil keputusan, maka otomatis mengeliminasi Rovicky, Ketua Ikatan Geolog Indonesia, Tumiran dan Deendarlianto, pengamat dan akademisi yang tidak pernah pimpin perusahaan.

Kriteria keenam, berwajah baru langsung mengeliminasi Karen Agustiawan sebagai mantan Dirut Pertamina, sehingga akan menyisakan dua orang calon saja yaitu Poltak Sitanggang, alumnus Universitas Gajah Mada dan Darwin Silalahi, jebolan Harvard University, sehingga bisa dikatakan adanya persaingan antara UGM dan Harvard untuk menduduki posisi Menteri ESDM di kabinet Jokowi.

Dari dua calon yang ada maka tampaknya peluang Poltak Sitanggang lebih diunggukan karena faktor-faktor berikut ini :

1.Lebih muda lima tahun dari Darwin Silalahi

2.Memenuhi kriteria berani agar mampu memberantasi mafia migas, terbukti pernah mengambil alih Kontrak Karya Asing milik Rio Tinto dan memenangkannya di pengadilan.

3.Produk dalam negeri, lulusan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia yaitu Universitas Gajah Mada.

4.Lebih memihak kepada kepentingan Indonesia, dibanding Darwin Silalahi yang dikenal sebagai ‘golden boy’ perusahaan minyak asing yaitu British Petroleum Indonesia, Shell Indonesia dan Royal Dutc Shell Plc, yang kesemuanya merupakan kompetitor Pertamina di bidang minyak.

5.Didukung oleh alumni UGM, pada acara temu kangen Kagama di Balai Kartini pada 2 September 2014.

Namun demikian, kita serahkan saja siapa yang akan diangkat menjadi Menteri ESDM kepada presiden terpilih Joko Widodo sebagai pemegang hak prerogatif untuk memilih menteri2 di kabinetnya.

Referensi :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline