(Photo:Merdeka.com)
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, mendukung rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) karena subsidi BBM mutlak harus dikurangi untuk mengurangi beban APBN yang semakin berat, dengan syarat agar dampak kenaikan terhadap kelompok ekonomi miskin harus dilindungi.
Suara Gerindra ini ternyata tidak sepenuhnya bulat, Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani, menolak kenaikan BBM, karena tidak ada alasan yang cukup, belum dilaksanakannya opsi lain, misalnya mencari energi baru dan terbarukan, pengurangan konsumsi dll.
Senada dengan Muzani, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon juga menolak kenaikan harga BBM ini dengan alasan kebijakan ini sangat merugikan rakyat, karena dilakukan pada saat tidak tepat ketika harga minyak dunia sedang cenderung menurun.
Namun demikian, Pendapat Prabowo senada dengan pendapat suara mahasiswa yang diwakili oleh BEM Universitas terkemuka di Indonesia, yaitu BEM FE UI dan BEM FE Unpad yang mendukung sepenuhnya kenaikan harga BBM ini dengan alasan yang cerdas, berdasarkan suatu kajian ilmiah
BEM FE Unpad, setelah melakukan penelitian yang melibatkan Center for Economics and Developments Studies (CEDS) Unpad, mengatakan bahwa Subsidi BBM yang ada tidak tepat sasaran dan harus segera direalokasikan ke sektor yang lebih membutuhkan, seperti sektor kesehatan, sosial, infrastuktur. Selain itu, kerugian efisiensi dari subsidi BBM berdampak terhadap konservasi energi dan perubahan ikim, dan pada akhirnya berdampak pada ketimpangan pembangunan yang ditujukkan dengan adanya trend peningkatan kesenjangan pendapatan dan index Gini.
BEM FE UI, juga mendukung kenaikan BBM, karena memiliki kajian bahwa pada kenyataannya subsidi BBM ini telah digunakan oleh lebih dari 70% masyarakat mampu. Subsidi BBM yang semakin membengkak telah membebani APBN dan mengurangi fiscal space, padahal alokasi subsidi BBM sangat timpang dibandingkan dengan alokasi untuk aspek lain seperti pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial.
Dengan adanya masukan cerdas dari BEM FE UI dan BEM FE Unpad ini, yang senada dengan pendapat Prabowo, diharapkan mampu membulatkan pendapat Partai Gerindra untuk menyikapi dengan baik atas kebijakan Pengurangan Subsidi BBM yang dibuat oleh Pemerintahan Jokowi dan telah diberlakukan tanggal 18 Nopember 2014.
Referensi :