Lihat ke Halaman Asli

Jusuf Kalla Bela BG

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

142291652465638291

[caption id="attachment_394602" align="aligncenter" width="624" caption="Gambar : Tribunnews.com"][/caption]

Komjen Budi Gunawan (BG), Calon Kapolri yang juga tersangka KPK, dijerat KPK dengan Pasal 12 (a) atau (b) Undang2 Tindak Pidana Korupsi, terancam hukuman maksimal seumur hidup, jika terbukti melanggar pasal2 tersebut. BG tidak hadir atas panggilan KPK Jum’at 30 Januari 2015 dengan alasan konyol seperti disampaikan pengacara BG, Razman Arif Nasution bahwa kliennya tidak akan memenuhi panggilan penyidik selama belum ada putusan praperadilan di Pengadilan Negri Jakarta Selatan.  Selain itu BG juga berdalih bahwa ia tidak pernah mendapatkan surat penetapan sebagai tersangka.

KPK dengan tegas menolak alasan tersebut, karena mencegah preseden buruk jika alasan pengacara BG diterima.  Selanjutnya KPK menegaskan bahwa BG telah mangkir dari pemeriksaan KPK.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, mengatakan akan mengusut soal informasi beredarnya telegram rahasia yang men ginstruksikan para saksi kasus BG tidak perlu datang dalam pemeriksaan, karena jika terbukti benar berarti telah terjadi upaya menghalangi proses penyidikan yang bisa dijerat dengan Undang Tipikor pasal 21, pasal 22 dan pasal 24.

Yang menjadi menarik adalah ternyata mangkirnya BG dari pemeriksaan KPK malahan dibela oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menyatakan : “Jadi, itu wajar saja, kan masih dalam proses praperadilan, dan belum ada kepastian”.

Tentu saja, pembelaan JK ini mengundang beragam spekulasi terutama dikaitkan dengan pemberitaan bahwa BG adalah pintu gerbang JK ketika menemui Megawati untuk pencalonannya sebagai Cawapres pendamping Jokowi, dan apakah mungkin JK adalah Mr X, dibalik kegaduhan perpolitikan di dua minggu terkahir ini karena seorang BG?  Wallahu Alam!

Sumber :

Kompas1

Kompas2

Kompas3




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline