Honduras dan El Salvador, satu hal yang menjadi kesamaan dua negara ini adalah mereka sangat fanatik kepada sepakbola.
Namun, apakah benar karena fanatiknya terhadap sepakbola, mereka sampai-sampai akan melakukan peperangan karenanya? tentunya.
Kalau kalian melihat kedua negara ini dalam peta, mungkin kalian akan menemukan satu perbedaan yang sangat besar. yah, wilayah negara honduras jauh lebih besar ketimbang el salvador.
Tetapi, el salvador memiliki populasi penduduk yang lebih besar daripada honduras, sebagian besar penduduknya terdiri dari petani yang menjadikannya tidak cukup ada lahan di el salvador bagi mereka untuk bekerja, akhirnya mereka memilih pindah dari el salvador menuju honduras untuk mencari tanah. dan di tahun 1960-an sebagian besar imigran gelap sudah menyebrangi area perbatasan el salvador-honduras.
Sementara itu di honduras sendiri, pada tahun 1963 Oswaldo Lopez Arellano baru saja melakukan kudeta kepada militer guna mencegah bangkitnya komunisme disana. dia berhasil dan menjadi pemimpin militer negara tersebut.
Arellano kemudian mulai melecehkan serikat petani serta kelompok sayap kiri lainnya. namun dia sedikit kurang percaya diri tentang hak kepemimpinan yang dipegangnya, lalu dia mengadakan pemilihan dan menang.
Namun pihak dari lawannya menyerang kemenangannya dengan mengatakan hasil dari pemilihan korup dan curang, serta menyebarkan rumor bahwa dia telah disuap oleh perusahaan pisang yang berasal dari amerika serikat yang akan mengambil seluruh pisang tanpa membayar pajak. dan bisa mengakibatkan ekonomi honduras hancur.
Di picu oleh hal tersebut, semua penduduk mulai marah kepadanya. dalam posisi tertekan, dia memiliki akal, yaitu dengan menyalahkan imigran dari el salvador karena telah mencuri tanah, pekerjaan, dan merusak honduras.
Para imigran el salvador menemukan diri mereka diserang oleh penduduk setempat, diincar oleh perusahaan pisang yang kaya dari amerika yang menginginkan seluruh pisang untuk mereka sendiri, dan pemerintah honduras memilih mengusir mereka, yang sudah hidup di tanah tersebut beberapa generasi lamanya dan mulai mengirimkan mereka kembali ke negara asalnya, el salvador.
Karena kejadian ini, para elit di el salvador menjadi sangat marah dan melayangkan protes, dengan alasan moral. walau kenyataannya mereka tidak menyukai karena el salvador kini menjadi sedikit ramai.
Pada kualifikasi piala dunia 1970 dan kedua negara telah selesai di atas tabel kualifikasi mereka. jadi sekarang saatnya untuk mereka bermain melawan satu sama lain dalam serangkaian pertandingan yang telah ditentukan.