Senioritas adalah suatu hal yang sudah biasa dan sudah banyak terjadi di hampir setiap sekolah di Indonesia. Menurut KBBI, senioritas adalah keadaan yang lebih tinggi dalam pangkat, pengalaman, dan usia.
Dalam dunia sekolah, senioritas dilakukan oleh murid yang tingkat kelas-nya lebih tinggi (Senior) kepada para murid yang tingkat kelas-nya lebih rendah (Junior) dengan cara menekan para junior tersebut sesuai keinginannya.
Kini, senioritas marak menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat luas, karena penyalahgunaan hak “senioritas” yang berakhiran menjadi “bullying” kepada para juniornya hingga menyebabkan junior tersebut terlanggar hak asasi pribadinya. Hal itu disebabkan oleh banyaknya senior yang melakukan kekerasan fisik maupun verbal terhadap juniornya agar keinginan senior tersebut terpenuhi. Biasanya diawali oleh penolakan dari sang junior atas perploncoan yang diberikan oleh para senior, atau sebagai hukuman dari suatu masalah yang telah dilakukan oleh para junior.
Tak jarang kasus tersebut membuat para junior memutuskan untuk keluar dari sekolah hingga kasus yang memakan korban jiwa. Dampaknya pun tidak hanya kepada para murid, tetapi sangat berpotensi mencoreng nama baik sekolah yang sewaktu-waktu dapat merubah opini masyarakat menjadi negatif terhadap sekolah tersebut, karena dikenal sebagai sekolah dengan senioritasnya kerap memakan korban.
Tetapi, tidak sepenuhnya budaya senioritas itu buruk. Pada dasarnya senioritas itu adalah suatu budaya untuk mendidik dengan cara menekan, alangkah baiknya budaya senioritas tersebut digunakan untuk hal positif dengan tujuan “mendidik” para junior menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab, terlebih agar dapat saling menghormati satu sama lain terutama yang lebih tua sekaligus dapat terbiasa menempatkan diri sesuai kedudukannya agar terkesan tidak “belagu” diantara yang lebih tua.
Semua itu dapat diterapkan sesuai kesadaran para senior atas dampak yang dihasilkan dari budaya senioritas yang diterapkan kepada para juniornya, agar tidak ada dendam yang dihasilkan oleh para junior kepada seniornya di masa depan dengan cara saling menggandeng dan membimbing para junior tersebut sebagai bentuk “Solidaritas Tanpa Batas”.
Terima Kasih
Axel Rizky Putranto
2016-013-036
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H