Film yang diambil dari kisah nyata mengenai awal terbentuknya sirkus di Amerika Serikat. The Greatest Showman mengambil latar waktu kuno sekitar tahun 1800-an sehingga kesan klasik merupakan aspek yang muncul dalam film ini. Film ini juga tidak hanya menampilkan cerita saja, tetapi juga menampilkan musik dan nyanyian yang menarik perhatian sehingga penonton dapat menikmati film ini.
The Greatest Showman memiliki durasi yang tidak terlalu panjang yaitu sepanjang 1 jam 46 menit. Sepanjang durasi tersebut penonton akan diperlihatkan mengenai perjuangan dari Barnum dalam mencapai usahanya dalam mencapai kesuksesan dan membuat keluarganya bahagia.
Awal film menceritakan mengenai masa kecil P.T. Barnum yang bisa dikatakan cukup susah. Ayah dari Barnum merupakan seseorang yang bekerja dalam membuat pakaian kepada orang kaya. Suatu saat ketika Barnum kecil menemani ayahnya bekerja di rumah orang kaya tersebut, dia melihat seorang anak yang bernama Charity dan mulai tertarik dengannya.
Tentunya hal itu tidak terlalu disetujui oleh ayah Charity yang melihat bahwa barnum tidak layak mendapatkan anaknya karena perbedaan status sosial. Cita cita untuk meningkatkan status sosial Barnum mengalami sedikit kesusahan karena suatu saat ayahnya jatuh sakit dan pada akhirnya meninggal dunia.
Barnum akhirnya berusah untuk hidup sendiri dengan menjual koran yang sudah dibuang, bahkan hingga mencuri roti. Hidup susah tidak membuat Barnum lupa dengan Chartity, setiap hari dia memasukan surat kepada tukang pos secara tidak resmi untuk mengirim surat ke Charity yang sedang bersekolah di luar kota dan mereka berdua tetap saling berhubungan hingga dewasa.
Saat sudah dewasa, Barnum yang sekarang bekerja di kantor berani menjemput Charity di rumahnya untuk menikah. Pada saat itupun Ayah dari Charity masih belum menerima Barnum dengan terbuka dan mengakatakan kepadanya bahwa Charity akan kembali ke rumah cepat atau lambat. Akhirnya Barnum dan Charity memulai kehidupan pernikahannya dan memiliki 2 anak perempuan. Suatu saat kantor di mana Barnum bekerja mengalami kebangkrutan yang membuat dia harus keluar dari pekerjaan tersebut. Saat menganggur Barnum berpikir akan membuat usaha seperti apa kedepannya.
Akhirnya dia mendapatkan ide untuk membuat museum Barnum dengan tujuan untuk menghibur orang, untuk mewujudkan impian tersebut dia harus meminjam uang dari bank. Akhirnya bank memberikan pinjaman dan Barnum berhasil mewujudkan museum miliknya yang berisikan patung patung atau miniatur dari seluruh dunia.
Hal itu sayangnya masih belum membuat masyarakat di sekitar situ menjadi tertarik untuk berkunjung. Saat mau tidur anak dari Barnum memberikan ide kepada ayahnya untuk membuat museum menjadi lebih hidup lagi. Hal itu yang membuat Barnum akhirnya mengumpulkan orang orang yang dianggap aneh dan membuat pertunjukan. Tindakan Barnum akhirnya membuahkan hasil karena museum atau pertunjukan mulai didatangi oleh banyak orang.
Setelah keadaan museum yang diberikan julukan oleh kritikus dengan nama sirkus sudah stabil, Barnum mencari seorang partner yang bertujuan untuk membantu. Orang tersebut adalah Philip Carlyle yang merupakan sebuah promotor untuk opera yang sering dihadari oleh kalangan atas. Hal itu yang membuat Barnum tertarik untuk merekrut Philip untuk bergabung dengan tujuan agar sirkusnya mendapatkan perhatian dari kalangan atas.
Setelah berdebat cukup panjang akhirnya mereka setuju untuk bekerja sama, tidak lama kemudian hasil dari kerja sama itu membuat Barnum berhasil diundang oleh ratu Inggris di Istana. Saat di istana akhirnya reputasi dari Barnum yang selama ini kurang baik dimata orang orang kaya akhirnya berhasil mendapatkan reputasi yang cukup baik.