Olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, tidak semua jenis olahraga diciptakan sama. Beberapa fokus pada menjaga detak jantung tetap rendah, sementara yang lain mendorong detak jantung lebih tinggi. Artikel ini akan membahas dua kategori utama olahraga berdasarkan detak jantung: low heart rate dan high heart rate, termasuk manfaat dan perbedaannya.
Olahraga Low Heart Rate
Olahraga low heart rate adalah aktivitas fisik yang menjaga detak jantung tetap rendah, biasanya sekitar 50-70% dari detak jantung maksimum seseorang. Detak jantung maksimum dapat dihitung dengan rumus sederhana: 220 dikurangi usia. Misalnya, untuk seseorang berusia 30 tahun, detak jantung maksimumnya adalah sekitar 190, sehingga detak jantung yang sesuai untuk olahraga low heart rate adalah antara 95 hingga 133 detak per menit.
Contoh olahraga low heart rate meliputi:
1. Jalan Kaki: Aktivitas ini mudah dilakukan dan dapat disesuaikan dengan kemampuan individu.
2. Yoga: Terutama jenis yang lebih tenang seperti Hatha Yoga atau Restorative Yoga.
3. Bersepeda Santai: Mengayuh sepeda dengan kecepatan yang nyaman di permukaan datar.
4. Renang: Berenang dengan kecepatan lambat hingga sedang.
Manfaat dari olahraga low heart rate meliputi:
- Meningkatkan Kesehatan Jantung: Latihan ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot jantung tanpa memberi beban yang berlebihan.