Lihat ke Halaman Asli

Axel Rizqya Yusuf Brahmana

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 23107030049

Punokawan Farm: Kisah UMKM Pemuda Peternak Kambing

Diperbarui: 23 Juni 2024   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Punokawan Farm/dok. pri

Di salah satu desa di kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul terdapat suatu kisah UMKM dari seorang pemuda bernama Erdi. Ia memulai usaha peternakan yang diberi nama dengan peternakan "Punokawan Farm". "Punokawan Farm" ini adalah peternakan kambing yang ia baru mulai dari sewaktu ia masih menduduki bangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas.

Punokawan Farm terletak di belakang rumah Erdi Setiya Pratama, seorang pemuda berumur 19 tahun yang tinggal di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Punokawan Farm ini memuat sekitar dua puluhan kambing yang terdiri dari 2 ekor pejantan, 15 ekor kambing betina, dan sekitar kurang lebih 10 ekor cempe atau kambing yang masih dalam fase anak-anak sampai remaja. Terdapat dua kandang di peternakan ini, satu kandang adalah kandang kecil yang khusus untuk dua pejantan dan satunya lagi kandang yang cukup besar untuk menampung sekitar empat puluh ekor kambing, namun hanya berisi 20an kambing betina dan cempe.

Latar Belakang Kehidupan Erdi

Erdi adalah pemuda berusia 19 tahun lulusan SMA Negeri 1 Jetis. Ia lahir dan tumbuh di rumahnya sekarang bersama ketiga adiknya. Ia memiliki sepasang adik kembar laki-laki dan perempuan dan satunya lagi adik laki-laki yang bungsu. Orang tua Erdi terdiri dari ayahnya yang merupakan seorang polisi dan ibunya yang dulunya merupakan seorang perawat di salah satu rumah sakit di Pleret.

Dokumen Pribadi

Ibu dari Erdi meninggal ketika ia sedang menduduki bangku kelas 12 SMA. Keadaannya itu membuat kesibukan Erdi tidak hanya mengurus peternakannya namun juga memaksanya untuk harus mengurus adik-adiknya setiap harinya. Ayahnya yang sibuk bekerja juga membuatnya menjadi pengurus utama di rumah tersebut.

Perjalanan Usaha Peternakan "Punokawan Farm"

Pada awal ia merintis peternakan ini ia tidak langsung memiliki kambing sebanyak yang sekarang. Erdi memulai semua ini sewaktu ia masih bersekolah di kelas dua belas SMA dengan tiga ekor kambing betina. Tiga ekor kambing betina ini didanai oleh ayahnya. Sejak saat itu Punokawan Farm terus tumbuh dan berkembang hingga bisa sebesar saat ini. Kini Punokawan Farm sudah kuat bepijak dengan hampir tiga puluh ekor kambing. Erdi meyakini dengan ukuran Punokawan Farm yang sekarang menghasilkan keuntungan bersih sebesar 20 juta rupiah per tahun. 

Dokumen Pribadi

Dua ekor kambing pejantan andalan Punokawan Farm adalah kambing unggul jenis super jumbo yang beratnya melebihi 1 kuintal. Kisaran harga dari pejantan ini adalah 15 juta rupiah. Erdi memberi nama kedua ekor kambing pejantan jagoannya ini dengan nama tokoh wayang Punokawan. Erdi menamakan satu pejantan dengan nama 'King Petruk' dan satunya lagi dengan nama 'Bagong'. Erdi sempat ditanyai bagaimana dengan 'Semar' dan 'Gareng'? "Ya nunggu ada dulu uangnya, satu super jumbo 15 juta je", jawab Erdi ketika diwawancarai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline