Lihat ke Halaman Asli

Axel Rizqya Yusuf Brahmana

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 23107030049

Assassin's Creed Shadows: Mengapa Yasuke Memicu Kemarahan Fans Setia?

Diperbarui: 17 Juni 2024   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ubisoft.com

Dalam dunia video game, seri Assassin's Creed telah menjadi salah satu franchise yang paling dicintai dan dikenang. Dengan setiap rilis, Ubisoft, sebagai pengembang, selalu berhasil menciptakan pengalaman yang mendalam dan memikat bagi para pemainnya. Namun, dengan pengumuman terbaru mengenai Assassin's Creed Shadows yang akan menampilkan Yasuke sebagai protagonis utama, reaksi dari komunitas gamers dan netizen ternyata tidak sepenuhnya positif.

Yasuke: Pilihan Protagonis yang Kontroversial

Yasuke, seorang samurai asal Afrika yang hidup di Jepang pada abad ke-16, adalah tokoh sejarah yang menarik. Namun, keputusan untuk menjadikannya sebagai karakter utama dalam game baru ini memicu banyak perdebatan dan kontroversi. Banyak gamers dan penggemar setia Assassin's Creed merespons dengan kemarahan dan kekecewaan di media sosial dan forum-forum diskusi game.

Salah satu alasan utama ketidakpuasan ini adalah karena perubahan besar dalam setting dan karakter yang mereka anggap terlalu drastis. Setelah sebelumnya berfokus pada sejarah Eropa dan Timur Tengah, pergeseran ke Jepang dengan protagonis yang tidak konvensional bagi sejarah Jepang, Yasuke, dianggap oleh beberapa fans sebagai langkah yang terlalu berani dan tidak sesuai dengan harapan mereka.

Perbandingan dengan Trilogi Ezio

Untuk memahami kemarahan ini, kita perlu melihat ke belakang, ke masa di mana Assassin's Creed menikmati puncak popularitasnya dengan trilogi Ezio. Trilogi ini, yang terdiri dari "Assassin's Creed II," "Assassin's Creed Brotherhood," dan "Assassin's Creed Revelations," menampilkan Ezio Auditore da Firenze, seorang bangsawan Italia yang berubah menjadi Assassin setelah keluarganya dihianati.

Ezio adalah salah satu karakter yang paling dicintai dalam sejarah game, berkat perkembangan karakternya yang mendalam dan narasi yang emosional. Latar belakang Italia Renaisans yang kaya dengan budaya dan sejarah juga memberikan pengalaman visual dan naratif yang menakjubkan bagi para pemain.

Keberhasilan trilogi Ezio sebagian besar disebabkan oleh karakter yang mudah disukai dan relatable serta latar historis yang familiar dan menarik. Penggemar merasa terhubung dengan perjalanan hidup Ezio, mulai dari pemuda impulsif hingga menjadi Assassin yang bijaksana. Kontras ini menjadi titik krusial dalam membandingkan dengan Yasuke, di mana banyak pemain merasa kurang familiar dengan latar belakang sejarah dan budaya Yasuke, sehingga kurang terhubung dengan karakter tersebut.

Argumen Netizen

Beberapa netizen berpendapat bahwa Ubisoft terlalu berfokus pada diversifikasi dan inklusivitas tanpa mempertimbangkan preferensi mayoritas penggemar setia mereka. Meskipun penting untuk mendiversifikasi protagonis dalam game agar mencerminkan keragaman dunia nyata, beberapa fans merasa bahwa Yasuke mungkin bukan pilihan yang tepat untuk Assassin's Creed, yang telah membangun identitas kuat melalui karakter-karakter seperti Altair dan Ezio.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline