Lihat ke Halaman Asli

Jalan Rusak Salah Siapa?

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

139575825883221918

Tahun Pemilu 2014 ini menjadi tahun transisi pergantian kepemimpinan di seluruh pelosok negeri kita. Terkadang tahun pemilu ini menjadi 'tahun alasan'. Bahkan sering menimbulkan pikiran negatif bagi seluruh masyarakat. Bila terjadi pemadaman listrik, maka kita langsung berpikir bahwa ada penyelewengan dan buat pemilu. Jika jalan banyak belum diperbaiki, maka ada pengelembungan dana guna menyukseskan pemilu partai tertentu. Hal - hal seperti ini sering kita rasakan.

Perbaikan jalan di Indonesia adalah sesuatu yang tidak pernah habisnya dibicarakan oleh masyarakat. Masyarakat menilai kinerja pemerintah sangat lamban. Pemerintah menilai bahwa mereka sudah berupaya secepat mungkin. Jadi siapa yang harus disalahkan?. Sebenarnya ini bukan pertanyaan yang sangat sulit dijawab. Tentu saya di sini menyalahkan pemerintah. Pemerintah kita ini belum bisa memprioritaskan daerah yang harus segera diperbaiki. Seperti pada kasus di desa  Balunijuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Desa tersebut adalah tempat dimana satu-satunya universitas di provinsi tersebut. Tetapi akses jalan ke kampus sangat memprihatinkan.

Dua hari yang lalu terjadi kecelakaan maut yang merenggut nyawa sesorang. Akibat kecelakan tersebut tentunya bukan hanya kesalahan pengendara, tetapi juga karena jalan yang kurng bagus. Pengendara sepeda motor menghindari lubang-lubang yang ada. Maka peluang untuk terjadinya kecelakaan sangat besar. Apalagi desa tersebut banyak dilalui kendaraan, alat berat, dll. Ini harus menjadi prioritas pemerintah untuk memperbaiki jalan.

Sebagai aksi demonstrasi, para warga menanam pohon pisang dan pohon sawit di berbagai lubang yang ada di jalan desa Balunijuk. Mereka merasa pemerintah sangat lambat dalam mengambil keputusan. Untuk masalah dana itu tidak mungkin tidak ada, dikarenakan Provinsi tersebut memiliki produksi pertambangan yang 'go internasional'.

Warga meminta sumbangan kepada masyarakat dengan alasan pemrintah tidak mampu lagi. Ini seharusnya menjadi pukulan telak bagi pemerintah. Pada tahun pemilu ini, diharapkan agar kita memilih wakil rakyat yang benar-benar mampu mengemban amanah jabatannya dan memihak kepada yang benar. Jangan ragukan kesempatan kita untuk menjadi lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline