Lihat ke Halaman Asli

Supernatural

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

( dalam ruang pribadiku, February 2, 2010 at 2:00am)

Sejenak ku bercakap-cakap pada kehidupan..

"Wahai Kehidupan.. apakah yang ada di

depanku?

kemudian dia menjawab..

"itulah Kota Masa Lampau, amati dengan

baik"

Dan ku amati kesucian kata-kata

melayang-layang di sekitar jiwa yang menjerit dalam keputusasaan,

berdendang dengan harapan dan bayangan akan mimpi dalam kelamnya kehidupan

Kusaksikan istana impian yang dibangun oleh

kerinduan dan dihancurkan ketakutan..

sebuah Panggung kehidupan dengan Sang Hidup memainkan

fragmennya,

hingga Sang Maut tiba mengakhiri tragedinya.

Maka

itulah Kota Masa Lalu, sebuah kota yang jauh namun dekat; kasat mata namun

terlihat.

Lalu Sang Hidup berjalan di depanku dan berkata, "ikutlah AKU karena kita sudah sangat terlambat"

Kemudian ku bertanya kembali " sekarang kita

akan ke mana, "Wahai Sang Hidup"?

DIA kemudian menjawab " ke Kota Masa Depan

dimana Cinta dan Harapan t'lah menunggumu.."

Lalu aku berjalan bersamanya melewati lorong waktu dimana terdengar gelak tawa keangkuhan keegoisan dan dan caci maki yang ikut berputar disekitarnya.

ku bertanya lagi pada sang Hidup "dimanakah Cinta dan Harapan itu?"

sang Hidup tak menjawab, namun Ia hanya tersenyum dan semakin menarik tanganku melewati lorong waktu satu demi satu..semakin cepat..hingga langkahNya terhenti di depanku dan menoleh padaku seraya berkata :

"disinilah Cinta dan Harapan itu...bagikanlah sehingga mereka mempunyai Kehidupan,

tempat itu bernama: Kerapuhan, Keputusasaan, Jiwa yang papa, ..obatilah, dan engkau akan mendapatkan Cinta dan Harapanmu kembali....."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline