Lihat ke Halaman Asli

Kegiatan Berjemur dan Penanaman Bibit Bersama Santriwati Pondok Pesantren Al-Fattah Buduran, Sidoarjo

Diperbarui: 2 September 2021   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1: Santriwati Pondok Pesantren Al-Fattah selepas kegiatan menanam dan berjemur|Dokpri

Sidoarjo, Jawa Timur - Dalam menghadapi masa pandemi saat ini, KKN Tematik UNUSA mengusung tema "Pesantren Tangguh COVID-19". Kegiatan bejemur dan penanaman bibit merupakan salah satu program kerja yang dilakukan oleh Kelompok 44 KKN Tematik UNUSA pada santriwati Pondok Pesantren Al-Fattah Buduran, Sidoarjo (27/08). Hal ini dilakukan untuk  meningkatkan imunitas tubuh kala pandemi yang merupakan upaya untuk melawan COVID-19. Meskipun kegiatan berjemur tersebut mudah dan praktis, namun sebagian santriwati belum mengetahui dan sadar betapa pentingnya berjemur dengan baik dan benar untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Gambar 2: Perwakilan kelompok 44 KKN Tematik UNUSA mengantarkan pupuk dan bibit tanaman toga ke Pondok Pesantren Al-Fattah Buduran, Sidoarjo|Dokpri

Kegiatan berjemur yang dilakukan oleh santriwati Pondok Pesantren Al-Fattah ini diselingi dengan kegiatan penanaman bibit di bawah sinar matahari pagi. Sinar matahari pagi dipercaya memberikan banyak manfaat bagi tubuh, salah satunya meningkatkan imunitas yang sangat berarti di masa pandemi. 

Waktu yang tepat untuk berjemur yaitu sekitar pukul 9 hingga pukul 10. Berjemur di atas pukul 10 berisiko membuat kulit terbakar, sehingga hal tersebut justru dapat mengurangi imunitas. Berjemur sebaiknya dilakukan minimal 5 menit atau sampai merasa kulit memerah. Kulit yang merah menandakan produksi vitamin D dalam tubuh telah terhenti. Pada dasarnya, kegiatan berjemur lebih baik dilakukan 2-3 kali dalam seminggu.

Selain itu, penanaman bibit tanaman toga seperti bibit temulawak, bibit jahe merah, dan bibit kunyit nantinya dapat dimanfaatkan sebagai olahan herbal yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh terutama menjaga tubuh dari virus di samping menjalankan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas) sehingga dapat mengurangi risiko terjangkit COVID-19. 

Tanaman toga tersebut juga diharapkan dapat memberikan manfaat lain seperti memberikan edukasi agar dapat bersama-sama melakukan upaya pemeliharaan lingkungan serta pemanfaatan lahan di sekitar area pondok yang dapat meningkatan produktifitas warga Pondok Pesantren Al-Fattah Buduran, Sidoarjo.  

Gambar 3: Penanaman bibit tanaman toga bersamaan dengan berjemur|Dokpri

Dari kegiatan tersebut di atas, diharapkan santriwati Pondok Pesantren Al-Fattah, seluruh peserta KKN Tematik UNUSA Kelompok 44, dan yang bersangkutan dapat mengetahui betapa pentingnya berjemur di bawah sinar matahari pagi bagi imunitas tubuh, pemeliharaan lingkungan, dan juga meningkatkan produktifitas meskipun dalam masa pandemi seperti saat ini. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline