Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Agama dalam Bidang Ekonomi

Diperbarui: 10 September 2016   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebelum saya mengulas tentang hubungan antara agama dan ekonomi,  kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan agama dan apa yang dimaksud dengan ekonomi ?.

Agama adalah sistem kepercayaan kepada tuhan atau hanya menghubungkan manusia dengan tuhan. Sedangkan dalam bahasa Arab, agama biasa disebut dengan ad-din. Jika agama atau religi hanya berisi hubungan manusia dengan Tuhan, namun ad-din tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan tapi juga hubungan manusia dengan manusia lainnya.

Agama merupakan sistem sosial yang sudah terlembaga dalam setiap masyarakat. Secara mendasar agama menjadi norma yang mengikat dalam keseharian dan menjadi pedoman dari sebagian konsep ideal. Ajaran-ajaran agama yang telah dipahami dapat menjadi pendorong suatu kehidupan sebagai acuan dalam mendorong perilaku ekonomi, sosial, politik, budaya, dll.

Ada berbagai macam agama di dunia ini diantaranya yaitu hindu, budha, kristen, katholik, konghucu dan islam, namun walaupun terdapat banyak agama di dunia ini yang paling tepat dan yang paling disah kan ialah agama islam.

Ekonomi berasal dari bahasa yunani, Asal katanya adalah Oikosdan Nomos, oikos artinya adalah keluarga atau rumah tangga, dan nomosartinya adalah peraturan atau aturan. Jadi, ekonomi adalah aturan-aturan rumah tangga atau manajemen urusan rumah tangga.

Agama islam mengatur banyak hal seperti ilmu pengetahuan, ilmu kesehatan maupun ilmu ekonomi. Oleh karena itu agama dan ilmu ekonomi sangat berhubungan.

Agama islam merupakan agama yang menjadi pedoman tingkah laku pada manusia yang dirisalahkan sejak nabi Adam a.s, dan disempurnakan melalui nabi-nabi Allah sampai kepada Nabi Muhammad SAW.

Pada zaman keemasan islam yaitu abad ke-7 sampai abad ke-14 ekonomi dan agama bersatu. Namun karena adanya revolusi industri dan produksi massal, seorang ahli ekonom mulai memisahkan kajian ekonomi dari agama. Sejak itu, sejarah keadaan dimana kajian ekonomi dan agama terus mendingin. Seorang ahli ekonom menyadari bahwa menjauhkan hubungan kajian ekonomi dari agama merupakan sesuatu kelakuan yang salah dan tidak bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan seluruh manusia dan keselamatan alam semesta. Kajian ekonomi pada abad ini juga menolak pada pemikiran ilmu ekonomi yang menjaga keselamatan seluruh umat manusia dan alam semesta di muka bumi ini.

Ilmu ekonomi merupakan bagian dari agama islam. oleh karena itu, Tingkah laku ekonomi merupakan suatu bagian dari tingkah laku manusia dan ilmu ekonomi tidak mungkin dapat dijauhakn dari sistemnya yang digali melalui al-qur’an dan Hadits. Dengan demikian, ilmu ekonomi harus berasaskan dengan Iman.

Seorang yang ingin kaya jika tidak berdoa kepada Allah maka usahanya akan sia-sia, begitupun sebaliknya, seorang yang ingin kaya jika tidak berusaha maka tidak ada gunanya, yang benar ialah berusaha disertai dengan doa, oleh karena itu agama dan ekonomi sangatlah berpengaruh. Tingkah laku manusia merupakan ibadah kepada Allah, dan kekayaan manusia merupakan alat untuk memenuhi keinginan dan kepuasan hidup agar dapat mengabdi lebih baik kepada allah.

Kajian agama dan perkembangan ekonomi menggunakan dua pendekatan, yaitu: pendekatan pertama, kepercayaan atau golongan agama dan pada karakteristik moral, serta motifasi yang dihasilkannya. Pendekatan kedua, perubahan-perubahan sosial dan ekonomi yang mempengaruhi suatu gerakan keagamaan yang muncul sebagai reaksi terhadap perubahan. Meskipun demikian, kedua pendekatan tersebut saling menyempurnakan satu sisi dengan sisi yang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline