Lihat ke Halaman Asli

Prosais: Tiwi dan Katanya Hati

Diperbarui: 28 Juli 2023   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indah perkataan memang tak seindah kejelasan, "tapi masih mendingan bukan?" daripada sedari tadi hanya menjalani kekakuan yang berlebihan.

Indah perbuatan memang tak seindah keinginan, "tapi masih dperlukan bukan?" daripada hanya terhanyut yang digelayuti tumpulnya perasaan.

Indahnya kebersamaan memang tak senantiasa seiring sejalan dengan apa maunya hati, "tapi masih ada yang namanya kemungkinan bukan?" untuk mencoba menata yang bukan timpang.

Hidup sejenis manifestasi, menjadi akan seperti apa respons yang dimiliki di tiap-tiap edisi situasi, "ya kembali lagi ke isi dari nurani itu sendiri yang di dalamnya juga tersedia empati."

Mana mungkin ada simpati, jika dua sisi yang terjadi hanya dialami tanpa didalami. Mana bisa ada merasa, bilamana ditemui basah tak pernah mampu membasuh seiring menyeluruh.

Kabar suka aku panjatkan, untukmu. Kabar duka biar aku jadi peranan. Kadar rindu tidak perlu diunggah lagi, keluh kesah cukup aku ini yang akan mewakili.

Ada lucu dalam liku, ada luka dari laku. Ada hura dalam haru, Ada canda yang berlalu. Ada satu yang akan terus berlaku, satu cerita tutup buku. "Tentang yang mengenaimu."

Bandung, Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline