Lihat ke Halaman Asli

Malam, Temaram

Diperbarui: 13 Oktober 2022   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Malam, temaram. Sekian bayangan terlintas, memejamkan mata. Berpikir, terpikir. Masa silam berhamburan. Mengenang, terkenang. Kelam.

Malam, temaram. parasmu, rautnya, juga wajah-wajah syahdu itu. Gerangan pengalaman datang menghujam. Rasamu, rasanya.. hadir bersahutan. Mencekam.

Malam, temaram. Perasaan merasakan dekat, lalu tenggelam. Sesaat yang saat itu, suram. Ingin itu menguji, lalu petaka. Hitam.

Malam, temaram. Memilih diam. Gusar temani, debar tak berhenti. Sesal pun sampai, mencoba menengahi. Silam telah terjadi, tak kuasa untuk dipungkiri. Diakui, mengakui. Perbuatan.

Malam, temaram. Membawa bukti, memberi bukti. Hitam bagian dari perjalanan, putih masih tengah mencari arti. Alur masih melanjutkan perjalanan, kesadaran ditumbuhkan. Menanamkan.

*abdiepribaditestimoni*
Kamis, 13 Oktober 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline