"Mencatat kata atas nama rasa yang merasa"
20:00
Hanya beberapa langkah lagi menuju rumah, untuk mencoba sebentar saja melepas lelah. Sebelum kembali menjalani hari, dengan ragam uji yang sepertinya tanpa tapi tiada tepi.
Ada beberapa janji diri yang masih aku ingkari, memang benar belum aku tepati. Situasi tak selalu seiring percaya diri, justru kerap terjadi grogi sendiri, yang entah akan sampai kapan terjadi, lalu tak lagi mengiringi.
Waktu memberi bukti, bahwa kadar ingin tak selalu menyatu dengannya pasti. Waktu kembali memberi bukti, bahwa kadar iman mesti sering dipertanyakan, demi sisihkan keraguan itu sendiri yang acapkali tak tahu diri.
Mencoba adalah satu wujud upaya, untuk tidak sampai serupa sia-sia. Mencoba adalah sarana, agar angan bisa terpetakan, untuk kemudian diupayakan mewujud ketetapan yang tidak perlu lagi terbantahkan atau diperdebatkan.
Aku tidak butuh diam, bahkan sebenarnya aku ini geram. Aku tidak butuh malam, jika hanya suram yang akan aku dapatkan. Aku tidak butuh ramai, jika itu semua hanya akan menjadikan aku kian melupakan kewajibanku sebagai seorang insan.
20:21
"Tuhan.. berikan aku kemampuan juga kekuatan. Aku enggan mengecewakan, aku sudah bosan menikmati kejanggalan perasaan."
"Tuhan.. izinkan aku sanggup membuktikan, bukan hanya terus-menerus menjadi beban pula memberi beban, pada apa atau siapa saja yang hingga detik ini memberikanku pengertian pun perhatian juga kepercayaan."
"Tuhan.. yakinku utuh, aku tidak butuh rapuh."
Peracikdiksi
13 Februari 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI