Lihat ke Halaman Asli

Pamrih

Diperbarui: 27 Oktober 2021   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: PEXELS/icono.com

Pamrih

Aku tidak sanggup menyukaimu, ketika aku memilih lebih.
Aku tidak butuh mencintaimu, jika itu tawari aku jadi seorang pemilih.
Aku tidak akan menyayangimu, ketika itu berujung lirih.

Belajar memilih bersih, dari sekian kotor yang selama ini aku akuisisi.
Belajar mengais bersih, dari sekian hitam yang mewarnai proses transisi.

"Ketika itu berarti aku hanya sendiri, akan aku lewati beserta secangkir kopi."

Terkontaminasi. Rupa yang harus dibasmi. Dihapus, terhapus.
Tersentuh, tanpa menyentuh. Terjalin, tanpa menjalin. Tertarik, tanpa mesti menarik.

Hujan itu ajak aku bernyanyi, simfoni hati.
Rintik itu ajak aku kembali merenung, tanpanya terselubung di satu ruang bingung.

#edisirabusiang
Ruang _ Renung, 27 Oktober 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline