Lihat ke Halaman Asli

Ketika Tiga Rangkai Aksara

Diperbarui: 13 Juli 2021   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Pixabay

01/
Melukis hari, itu biasa. Melukis pagi, sebentar saja. Melukis mimpi, ah! itu hanya canda. Melukis hati, untuknya jiwa yang merasa.

02/
Pagi bertandang, hati riang. Siang menghadang, hati tak lekang. Sore serupa senja, teduh tak hanya berlalu begitu saja. Aura malam, sensasi pekat yang rasanya berupa nikmat.

03/
Bila ingin mengenali hati. Dua itu mimpi, satu itu isi.
Jika butuh memiliki hati. Kenali nurani, membumi tak sekadar narasi level tertinggi.
Andai hendak merasakan hati. Jadilah pemerhati, serupa hati-hati itu sendiri.

"Ketiganya adalah puisi untuk aku, bukan untuk kamu."

Bandung, 13 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline