Waktu pernah menaruhku di sudut yang salah, ajariku mengingat sekian detik yang lalu.
Waktu jarang tempatkanku di ruang yang benar, agar aku berpencar, menjauhi pagar.
Waktu terkadang sempit, sisakan tiada celah untuk berkelit.
Detik berlalu, serupa malu. Menit menyapa, raut merona.
Jam menyentuh, tersentuh lena. Hari meniti, kerap mengingkari.
Waktu takkan terhenti, aku yang akan berhenti. Waktu tak pernah kelabui, aku yang sering tak menyadari rupa-rupa potensi.
Salam Merangkai Diksi. Bandung, 17052021