Lihat ke Halaman Asli

Kumpulan Puisi: Buku

Diperbarui: 20 Februari 2021   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay


/1/
Aku bercumbu mencumbu.
Bercumbu denganmu, mencumbumu.
Ya, itu kamu. Aku namai kamu; buku.

/2/
Denganmu; aku tertawa, merasa. Karenamu; aku sanggup mencinta. Mencintaimu di setiap lembarnya. Mengagumimu di setiap apa yang tertera. Membutuhkanmu, laksana Rama yang urun lepas dari Shinta.
Ya, memang kamu.
Namamu, masih akan; buku.

/3/
Dulu
Hanya mampu menatapmu. Aku belum terbuka, kamu tertutup.
Dulu
Aku enggan menolehmu, bahkan menyentuhmu.
Bukan ragu; memang belum tersaji restu.
Dulu
Aku belum kagum; aku belum santun.
Aku jauh dari harum, belum dituntun yang menuntun tertuntun.

/4/
Lembar pertama, sapamu.
Lembar kedua, isimu. Lembar ketiga, menentukan.
Lembar keempat, pencerahan. Lembar kelima, jabat tangan.

/5/
Kala rindu, aku bertamu; mengunjungimu.
Kala candu, tak henti aku memandangimu.
Kala syahdu yang berlaku; itu sisi lainmu.
Kala merdu; itu bisikmu. Tenang, menghanyutkan.

Lima saja dulu ya; tentangmu. Aku takut; ada selainmu, yang hanya diam; terpaku; membisu.

Salam Puisi 2021
Bandung, 20 Februari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline