Lihat ke Halaman Asli

Bicara Cinta, Jauh ataupun Dekat

Diperbarui: 17 Februari 2021   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay

Cinta itu hampa; andai tanpa pola, jika tak bermakna, bila tiada tersimpan dalam dada.

Tidak perlu tersentuh, akan apa ataupun siapa yang tidak butuh disentuh. Tidak perlu berharap, akan apa ataupun siapa yang cintanya bukan tegap hanya lelap.

Cinta itu lega; bilamana jiwa menerima.

Jiwa tidak meronta, sebab jiwa bahagia. Jiwa tidak merana, karena jiwa tidak butuh harus tersiksa. Justru jiwa merasa, tak guna bila terlena apalagi yang apabila harus mengalami lupa, yang hasilnya hanya terbata-bata.

Cinta itu anda, saya, dan semua. Cinta itu tak mesti senantiasa seirama, sebab cinta itu merasa yang bukan sekadar yang sifatnya semata-mata.

Semesta mana pernah berdusta. Akan selalu ada gambaran yang terhampar, akan ada firasat yang menawarkan jawaban yang benar, akan apa ataupun siapa yang sebaiknya jadi pilihan.

Bila dia jauh, dekati rasanya yang bersemayam di hatinya. Andai dia dekat, sentuhlah serupa hangat. Bila dia jauh, temani jauhnya dengan doa. Andai dia dekat, lekatkan doamu dan doanya.

Memiliki yang jauh, cobalah patuh. Mempunyai yang dekat, teruslah ingat. Memiliki yang jauh, yakini pilihan yang jadi keputusan hati. Mempunyai yang dekat, imani bahwa dia tidak mesti untuk diganti yang terganti.

Salam intuisi
Bandung, 17 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline