Lihat ke Halaman Asli

Tadi Siang Menuju Senja

Diperbarui: 16 Februari 2021   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay

Aku bertemu dengannya tadi siang, seorang kawan yang sudah cukup lama menghilang. Entah gerangan apa yang terjadi, yang jelas keadaannya hari ini ternyata masih baik-baik saja.

Aku memang berjumpa dengannya tadi siang, dia yang masih mengenaliku lalu menghampiriku lebih dulu. Dia yang tadi siang bilang, bahwa merasa sangatlah senang bisa bersua denganku.

Aku memang benar bertemu dengannya tadi siang, ketika tiba di satu waktu yang menunjukkan jam makan siang. Kurang lebih sekitar pukul dua belas, yang lebih beberapa menit plus sepersekian detik.

Memang bukan sebuah kebetulan kembali melihatnya, lalu berbincang dengannya tentang banyak hal seputar ceritaku juga ceritanya, yang adalah pengalaman masing-masing dari kami.

"Kawan... di usiamu yang sekarang, ternyata kamu masih saja bengal."

"Kawan, di usiamu sekarang yang bisa dibilang sudah tidak muda lagi, ternyata kamu masih saja bersahabat karib dengan yang namanya nakal."

"Bahkan kawan... hobimu yang sekarang, ternyata sanggup membuat beberapa kawan kita yang lainnya, menjadi para pribadi yang terkenal dengan cara yang masuk akal."

Begitulah ujarnya tadi siang di salah satu tempat mengisi perut yang tengah keroncongan. Penilaian darinya, menurut olah pikirnya, yang katakanlah sudut pandangnya tentang aku yang sekarang.

Begitulah... ada kekurangan, ada kelebihan. Ada pengalaman, jadi bahan demi bahan proses pembelajaran. Termasuk ada juga penyesalan akan satu pun lain hal, yang faktanya sudah terjadi yang tidak bisa terbantahkan.

Begitulah... kejujuran memang sangat dibutuhkan. Ketergantungan akan siapa saja sebaiknya dikurangi, belajar untuk bisa lebih percaya diri yang dalam artian, percaya terhadap kemampuan yang diri sebagai pribadi miliki, itu lebih berarti.

Begitulah... tentang lika-liku hidup setiap pribadi, memang punya jalinan yang adalah jalan ceritanya masing-masing, yang pada akhirnya akan dinamakan ujian demi ujian, akan apa saja yang namanya adalah kenyataan perjalanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline