Bagi setiap pribadi, pasti mempunyai alasan yang lebih dari cukup untuk memilih akan satu hal dan atau lain sebagainya. Alasan tersebut memang akan berhubungan erat tentunya, dengan yang namanya asumsi.
Percakapan :
"Kenapa kamu memilihku? seorang pria bertanya.
"Karena kamu memilihku." Jawaban dari seorang wanita, untuk seorang pria yang baru saja bertanya.
"Kenapa kamu menulis?!" seorang pria yang lainnya bertanya.
"Wah... kalau itu jawabannya cukup panjang. Nggak apa-apa nih kalau aku menjawab pertanyaan itu cukup panjang dan agak lebar. Tapi tenang! nggak panjang-panjang amat kok, nggak sepanjang amat yang itu loh, hehehehe." Jawabnya, seorang wanita.
"Boleh, nggak apa-apa panjang juga. Asal jangan terlalu melebar ya." Jawab si pria yang kedua, kan memang ada dua pria yang tengah berdialog dengan seorang wanita.
Memang ada dua sisi sih, di mana pria yang pertama adalah pria yang dicintai. Sedangkan pria yang kedua adalah dia, yang butuh paham seputar dunia literasi.
"Baiklah... aku jawab dulu ya, pertanyaan yang berkenaan dengan dunia tulis-menulis." Suara berikutnya, yang terdengar cukup lembut dari seorang wanita.
1. Menulis itu sehat, karena dengan menulis bisa membuang sekumpulan racun yang bersarang di pikiran.
"Ada dua sisi yang sering perang di pemikiran. Keluarkan! tulis saja! bebaskan! lepaskan! biar lega loh! tulis di buku catatan."
2. Menulis itu bermanfaat. Ruang-ruang pemikiran bisa lebih terbuka, untuk kemudian tubuh secara keseluruhan bisa bergerak lebih leluasa. Pun semoga, pola pikir pun bisa lebih arif bijaksana menyikapi satu dan lain hal, seputar pengalaman juga kenyataan.