Bukan Surat Cinta

Oma... sore tadi adalah sore yang begitu basah. Bahkan ketika hari mulai beranjak petang untuk kemudian malam, guyuran rintik-rintik hujan masih saja menjadi sekumpulan titik demi titik, di sekitar pekarangan rumahku yang semakin basah saja.

Oh ya Opa... sore tadi aku teringat akan satu dan lain hal tentang sepasang yang memang saling mengasihi. Sepasang yang tentunya juga, saling menyayangi satu sama lain sepenuh pun setulus hati.

Sepasang itu adalah memang Oma dan Opa tentunya, sejoli yang sangat menginspirasi. Oma begitu setianya menemani Opa, sedangkan Opa sampai saat ini menjadi figur laki-laki yang begitu dicintai Oma. Opa memang keren, bahkan seorang figur laki-laki yang sangat dihormati.

Oh ya! malam ini aku juga memang ingin mengutarakan beberapa hal untuk Oma juga Opa, boleh kan ya? apalagi saat ini Oma dan Opa tengah menikmati momen-momen bahagia.

"Oma dan Opa memang luar biasa perjuangannya. Hasilnya adalah saat ini, dengan merayakan apa yang disebut indahnya pernikahan. Selama 56 tahun Oma dan Opa bersama-sama berjuang pun berupaya, mempertahankan apa yang sejatinya sanggup Oma dan Opa pertahankan."

"Oma dan Opa memang hebat. Sanggup seiring sejalan melewati ujian demi ujian kehidupan. Setauku, itu semua bukanlah hal yang mudah untuk dijalani."

"Oma... Opa... mohon maaf, hanya tulisan sederhana ini yang bisa aku sampaikan untuk Oma juga Opa. Tulisan ini memang bukan surat cinta, namun memang tertulis atas nama cinta. Sebab cinta, setauku adalah tentang apa yang disebut mengasihi menyayangi juga menghormati."

Oma... Opa... itu saja inti yang ingin aku utarakan. Happy wedding anniversary for both of you. Bahagia dan sehat selalu teruntuk Oma juga Opa ya. Aamiin.

Teruntuk Bapak Tjiptadinata Effendi & Ibu Roselina Tjiptadinata.
Bandung, 05 Januari 2021