Lihat ke Halaman Asli

Tentang Tujuh Menit

Diperbarui: 16 November 2020   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Diolah penulis dari Pixabay


Menit yang pertama,
Aku mengunjungimu atas nama suka.

Menit yang kedua,
Aku menemukanmu tengah membasuh luka.

Menit yang ketiga,
Aku menghampirimu, yang enggan bersuara.

Menit yang keempat,
Aku mengajakmu, untuk temui lega pun damai rasa di sudut sana.

Menit yang kelima,
Senyummu mulai merekah, tawamu undang gairah.

Menit yang keenam,
Nafasmu sempat terengah, lepas resah; gundah; rasa bersalah; untuk tak lagi singgah; menerpa wajah.

Menit yang ketujuh,
Buana sungguh luas. Nestapa biarkan saja terjun bebas; Cahaya menanti di ruang awas. "Bisikmu, yang kini telah terbebas. Lepas dari waswas."

Salam puisi DS 16 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline