Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Kamu Disatukan November

Diperbarui: 4 November 2020   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay.com


Tepatnya saat itu adalah tahun 2010. Aku masih ingat yang hanya bulan dan tahunnya saja, tidak dengan tanggalnya. Maafkan aku, karena bulannya yang memang adalah bulan pilihan kita berdua. Karena bulannya menurut dan untuk aku, adalah satu momentum istimewa seumur hidup.

Lalu untuk sesuai kesepakatan bersama, di bulan tersebut kita berdua akan menentukan apa yang kemungkinan besarnya akan bisa jadi sebuah ketentuan, untuk menjadi keputusan kita berdua menjalani bersama kedepannya.

Memang, perbedaan menjadi hal yang sangatlah wajar terjadi mendekati hari-hari penentuan. Perbedaan juga yang membuat kita berdua sempat meragu. Terutama aku yang seorang laki-laki, sempat merasa bahwa keputusan yang sudah aku ambil, akan kembali mentah lalu terbantahkan.

Kita berdua memang bisa seirama satu rima kata, tapi tidak dengan beberapa pihak yang adalah bagian dari keluargaku juga beberapa dari anggota keluargamu. Entah apa alasan kuat mereka, yang sempat berucap kurang setuju akan niat kita melangkah, berdua bersama saling mengikat untuk terikat.

Hari ini, aku teringat akan itu semua. Hari ini aku semakin yakin saja, bahwa ternyata kita memang bisa. Memang yang adalah kerap, ada tahapan demi tahapan yang harus kita berdua lalui untuk satu hati sesuai janji.

Memang... untuk mengalami, menghadapi, mengarungi segala situasi, butuh nyali yang tidak tumbuh grogi.

Komunikasi, meredam emosi, menahan ego pribadi, menikmati situasi demi situasi dengan sadar diri pun mawas diri. Hingga basa-basi yang cukup singgah secukupnya, itu semua jadi kado berarti untuk apa saja yang harus kita berdua alami juga nikmati seutuhnya.

Hari ini memang bukan harinya atau tanggalnya, tapi bulan ini adalah bulannya. Hari ini memang bukan tahunnya, tapi bulan ini adalah bulannya yang tepat sepuluh tahun lamanya kita berdampingan.

Senyummu hari ini, aku maknai bahagia. Cita rasa cinta yang hingga saat ini, berhasil kita unggah menjadi satu dan lain hal yang adalah wadah.

Satu wadah kita berdua, yang berisi sekumpulan proses demi proses pembelajaran yang akan terus dan mampu menguatkan kita berdua, untuk senantiasa mendekap yang sama-sama satu bahasa rasa.

Salam Fiksiana DS 04 November 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline