Kamu tahu;
Inginku bisa saja mengetik. Untuk anganmu, yang mungkin saja seja terketuk.
Huruf demi huruf bisa saja aku cetak. Untuk dirimu, yang semoga saja siap berdetak.
Waktu tentu, akan berlalu. Merayumu, bukan aku. Merindumu, itu tidak perlu; tentu memang bukan aku.
Kamu tahu;
Aku hanya butuh, mengenalmu. Lalu mendekapmu. Tak akan kunjung jemu, luluh tiap-tiap semu.
Aku mau.
Menjadi kadarmu, hingga ujung waktu. Tanpa setitik pun, singgah ragu.
Aku kamu.
Salam Fiksiana
DS 27 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H