Lihat ke Halaman Asli

Edisi Terkini Bumi Pertiwi

Diperbarui: 15 Oktober 2020   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Pixabay.com



Diruncingkan, jadilah meruncing. Runcing yang hanya memancing benih-benih yang bukan keheningan.

Ditajamkan, seolah mengajak karam. Ketajaman yang menghujam, mengajak dendam untuk sama-sama tenggelam.

Diapungkan, yang memang terapung. Kurang membaca suasana, entah sengaja. Mengelabui situasi, entah memang itu yang hendak dicari, lalu ditemui.

Kawan;
Kita bukan lawan, kita bukan pentolan. Kita tidak butuh pentungan; yang kita butuhkan seiring sejalan;

Teman;
Keheningan, kedamaian di sepanjang jalan, semestinya jadi suratan;

Gaduh, tidak perlu kita susuri. Keluh, bukan inti sari perjalanan hari. Saripati hidup adalah saling menghormati;

Menjadi hanya sekadar baik, itu bukan utama. Berupaya menanamkan kebenaran yang benar adanya, itu istimewa.

Kawan, teman, sahabat;
Setiap dari kita mempunyai pusaka, yang salah satunya adalah arif bijaksana.


Salam Puisi DS 15/10/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline