Lihat ke Halaman Asli

Butuh Kesadaran dan Kepekaan Ketika Bekerja Sama

Diperbarui: 14 Oktober 2020   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Pixabay.com


"Tentang apa dan siapa yang sepakat, sebaiknya mewujud berkat dan manfaat."

Sedari awal memang sudah terpikirkan bagaimana sebaiknya ketika akan merekrut rekan kerja, juga tentang salary yang akan mereka dapatkan, bilamana ada kecocokan untuk bekerja sama di satu usaha yang saya kelola.

Apakah salary itu memang sebaiknya dibayarkan harian, mingguan, atau bulanan? Itu yang menjadi bahasan awal saya ketika melakukan interview penerimaan rekan kerja baru.

Alasan saya adalah berusaha menyesuaikan dengan kebutuhan rekan kerja tersebut, supaya ada opsi bagi mereka menentukan kapan hasil kerjanya harus saya tindak lanjuti, berbentuk pembayaran cash atau transfer.

Salah satu contoh terbaru terjadi sekitar satu bulan yang lalu. Ketika empat orang rekayasawan memutuskan untuk gantung sepatu, otomatis saya harus merekrut rekayasawan baru yang berminat gabung untuk bekerja sama dengan saya.

Saya memang mencari yang fresh graduate. Alasannya supaya lebih memudahkan saya untuk berkomunikasi dengan mereka, sekaligus mengarahkannya sesuai kebutuhan menangani pekerjaan yang akan jadi tanggung jawab mereka.

Situasi terkini bumi pertiwi memang jelas berpengaruh besar. Intinya adalah, bahwa keempat pribadi tersebut yang adalah rekayasawan, tidak merasa keberatan untuk menerima upah per jam dari apa yang akan mereka kerjakan.

Saya memberikan rincian tentang apa saja yang harus mereka kerjakan setiap harinya, juga rincian total penghasilan yang akan mereka dapatkan setiap bulannya.

Kami menemukan kata sepakat, dan hasilnya keempat rekayasawan tersebut memilih menerima hasil kerja mereka menjadi dua bagian, ada mingguan juga bulanan.

Pada akhirnya, yang namanya sebuah perusahaan atau seorang usahawan, hanya tinggal menentukan kebijakan yang sesuai aturan. Demi kepentingan bersama, juga kebaikan dan perkembangan perusahaan atau usaha itu sendiri.

Memang, tidak mudah menjadi insan-insan yang profesional. Tapi setidaknya, ada sejumlah pilihan dan kesepakatan yang bisa dikedepankan antara kedua belah pihak yang bersangkutan, yang ada keterkaitan dalam hal pekerjaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline