Lihat ke Halaman Asli

Di Ketinggian dari Kejauhan

Diperbarui: 29 September 2020   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Pixabay.com


Ketika akan, memandang keindahan di ketinggian;

Melangkah, berjalan, memapah. Kadang sejenak, bersandar. Mengatur nafas, lelah terkelupas.

Manakala, memandang keindahan dari kejauhan;

Tercampur, angan dan keinginan. Bergetar, tergetar. Merasa, terasa. Kecil adanya;

Memandang keindahan, di ketinggian, dari kejauhan. Luas yang terhampar, pembelajaran.

Terbayang pernah yang terkadang,

Mendekat akan yang sesaat, melekat ke yang bukan berkat. Menjauh dari patuh, yang adalah sungguh.

Jauh sudah sepasang kaki, melangkah. Masih berujung di tepi yang adalah tapi.

Sepasang mata memang, sanggup memandang. Namun awas, kerap terbang lalu menghilang.

Kedua tangan mengepal, terkepal. Meski entah apa yang digenggam, tergenggam.

Suara yang memukau, kerap geram.
Syair-syair kelam belum sepenuhnya karam;
Kala mendengar hanya seolah, hanya singgah sebentar saja.

Memandang, terbayang, terkenang. Di ketinggian, dari kejauhan.



Salam Puisi, DS 29/09/2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline