Lihat ke Halaman Asli

Baru Tujuh, Kurangnya Sepuluh

Diperbarui: 7 Desember 2020   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi


01.Kota Kembang, 07/08/2020 10:12

Aku termenung, merenung
Aku terbentur, ragam rupa tak teratur
Inikah aku? Sekian waktu?
Setelah sekian lama, 75 tahun faktanya
Menikmati semuanya
Mencumbui hari demi hari
Hanya ini sanggupku?
Hanya bisa menikmati?
Miskin prestasi? Demi Ibu Pertiwi?
Hanya peduli? Akan diri sendiri?
Lalu apa, sebenarnya... makna merdeka untuk diri ini? Tentang negeri ini?


02.Parijs Van Java, 07/08/2020 10:25


Apa itu cinta?
Apa itu merdeka?
Sanggupkah cinta?
Mencintai merdeka
Bisakah cinta?
Merasakan merdeka
Berkenankah cinta?
Memberi, yang berarti... untuk dan bagi, merdeka


03.Kota Kembang, 07/08/2020 10:29


Memilikimu
Sungguhlah sempurna
Memaknai hadirmu
Selama sekian waktu
Merasakan hangatmu
Mendekap erat pesonamu

Tak akan aku lepas, meski kadang aku waswas
Tak bisa aku mendua
Bila hanya, untuk binasa
Tanpamu, putus asa mendera
Siasia terpampang nyata
Sebab hadirmu, lega terasa, damai terpelihara

"Terima kasih, merdeka..."

04.Parijs Van Java, 07/08/2020 10:37

Mereka berjuang, mereka menerjang
Mereka menghadang, sebab ditantang
Mereka menikam, demi tak tertikam
Mereka menghujam, bukan atas nama dendam

Demi kami, untuk kita
Demi bangsa
Demi tumpah darah, mereka tepis resah
Demi hari ini, mereka tampil berani, penuh gairah

05.Kota Kembang, 07/08/2020 10:45

Jiwajiwa yang malang
Bukan mereka
Mereka pejuang
Lahirkan, hadirkan, merdeka
Jiwajiwa yang tenang
Penuh pengorbanan
Itu mereka, para pahlawan
Para pejuang tangguh kemerdekaan
Sanggup merdekakan, dari penjajahan


06.Parijs Van Java, 07/08/2020 10:51


Karena cinta, benihbenih perjuangan jadi kobaran
Kobaran semangat tulus, perjuangan
Perjuangan, yang seutuhnya
Seutuhnya, rengkuh kemerdekaan sepenuhnya

Untuk kita, para penerusnya
Bagi kita, keturunannya
Demi kita, cikal bakalnya
Agar kita, senantiasa merawatnya, menjaganya

07.Kota Kembang, 07/08/2020 11:00


Merdeka kita, nyata
Merdeka kita, sumbangsih tak terhingga
Berkat mereka, para juara
Dari mereka, yang begitu berjasa

Mereka berharga
Mereka berkorban, secara nyata
Fakta sebenarnya, sesungguhnya
Bukan sebatas wacana

Mereka alami, sengsara
Mereka nikmati, syukuri, menderita
Lalu kita?
Mau apa selanjutnya?

****************

Tujuh puisi, sesi pertama, dari rencana tujuh belas puisi. Tentang mereka, mengenai merdeka.

Salam cipta karya puisi, tentang mereka, pun masih... mengenai merdeka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline