Lebih tepatnya adalah suatu ketika, di satu masa yang rasa-rasanya aku tengah teraniaya yang sesaat! Ketika ingin, melekat begitu kuat.
Untung saja! Perasaan kuat yang semakin membabat hebat... tidaklah serta merta membuatku jatuh bangun dibuatnya.
Tentu saja! Sebab aku masih diberikan nalar yang cukup sehat. Mencoba mengendalikan ragam macam rasa, demi tidak merasakan dinginnya hangat, menjadi demam yang berlebihan.
Alasan utamanya sih mudah saja, kehadiran dia yang bernama Maya, yang membuatku merasakan muncul sekilat pekat, manakala melihatnya.
Entah kenapa, "Kok bisa ya Maya begitu digdaya?!" Membuatku, terpikat dibuatnya. Padahal baru sekali saja bersua, itupun secara tak sengaja, di salah satu warung tenda serba ada di pojok sana.
Oh iya, "Sekali berjumpa, tapi kok bisa tahu namanya?!" Iya sih jadi bisa tahu namanya, coz something happen, between us... terjadi satu cuplikan tanpa sekat, antara aku dengan dirinya, ketika itu.
Sekilas adegan! Namun hingga kini, masih saja sering terlintas! Sebab ada sesuatu yang terlepas, lalu terjun bebas. Duh! Pusing juga dibuatnya. Tepat di saat itu tuh! Detik kesekian, yang memang di pojok sana.
"Apa sih yang terlepas?" Apa sih yang terjun bebas? Ah! Ya itu tuh, yang itu! Ya sudah ah, itu saja... hanya sepintas kilas balik yang terlintas, di pojok sana dengan Maya.
Ridwan Ali 28072020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H