Saya sih merasa baik-baik saja tanpa harus berada di level centang biru. Kenapa? "Karena berada di level centang hijau yang sudah tervalidasi, itu sudah sangat lebih dari cukup."
Saya sih so far so good, meskipun tidaklah berwarna biru. Kenapa? "Coz i'm not the right man in that level." Tentu... Karena saya tahu kapasitas saya dalam dunia literasi, masih belajar beradaptasi dan berusaha lebih bisa memahami.
Saya bersyukur sekali, sebab berupaya lebih rajin membaca yang kemudian menulis, adalah satu ragam kegiatan yang begitu menyenangkan, di sela-sela rutinitas yang terkadang menjenuhkan.
Selama ini, lebih dari enam bulan bergabung di keluarga besar kompasiana. Meski belum genap satu tahun, saya harus akui bahwa saya yang masih awam ini, sangatlah menyukai pertemanan dan kehangatan yang terjalin, juga proses pembelajaran yang bisa menambah kadar keilmuan selama berkompasiana.
Masih banyak kekurangan dong tentunya, di bidang tulis menulis yang harus saya benahi. Saya pasti coba benahi, sembari menjalani era digital saat ini yang cukup memudahkan untuk menggali lalu menemukan informasi terkini yang bisa saya pelajari, sesuai apa yang saya butuhkan sebagai sarana pendukung tingkat kenyamanan.
Rasanya itu ya begitulah, ada alangkah indahnya... membaca yang lalu menulis. Menjadi salah satu bagian titik temu, menjalani warna-warni kehidupan yang nyata mampu hadirkan ruas-ruas kenikmatan.
Honestly... tentu yang menarik sekali, menjadi salah satu bagian dari keluarga besar Kompasiana Beyond Blogging. Bisa belajar banyak hal yang faktanya bisa membuat saya berkembang. Berselancar menelusuri artikel para kompasianer, hadirkan ragam ilmu bermutu... dari para pribadi cerdas yang tentunya berkualitas.
Satu yang kini pasti, saya tidak perlu merasa terbebani... menulis saja sesuai kadar kemampuan yang saya miliki. Berikhtiar menunjukkan potensi, mencoba memberi bukti, menerbitkan artikel yang minimalnya bisa bermanfaat bagi diri saya sebagai pribadi. Selain tentunya berupaya tidak membuat siapapun merasa dirugikan, terdampak tulisan saya.
Satu lagi yang jadi pasti... dunia tarik suara yang pernah saya jalani, setidaknya bisa menjadi inspirasi yang mix and match bagi saya meracik artikel bergenre fiksiana yang bisa saya terbitkan di kompasiana.
"Mana bisa saya ingkari, bahwa saya menyukai rima yang tersusun menjadi untaian kata, yang akhirnya bisa tersusun menjadi bait-bait puisi atau kalimat lainnya versi seorang Ridwan Ali."
Benar adanya, ternyata hobi membaca dan menulis bisa membuka ruang-ruang inspirasi yang pada akhirnya bisa melahirkan karya tersendiri. (Buku tema fiksiana, lirik lagu, konten untuk Podcast, juga karya-karya lainnya sesuai passion yang tertanam dalam diri).