Lihat ke Halaman Asli

Ridwan Ali

Me Myself and I

Mereka Jadi Saksi Rindu Kita

Diperbarui: 4 Juli 2020   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Pixabay.com

Pikirku bertanya, "Sedang apa dirimu di malam hening yang nampak begitu bening?" Indahnya tampilan langit malam ini, membuatku tetap saja memburu rindu akan dirimu.

Hatiku merasa, bahwa rasa masing-masing dari kita sedang bertegur sapa. "Senyummu meraba, tawamu memeluk hangat yang tentunya erat."

Riak-riak masa yang sudah kita rasakan berdua, seketika menebar pesona... tentang saat yang dimana kita berdua merasakan beberapa buah untaian cerita tentang banyak suka yang cukup sedikit duka, yang kita nikmati tanpa rupa tanda tanya, yang kita terima dan berupaya mengolah yang menoleh hikmahnya.

Jika sekiranya memang terasa, bukan hanya langit saja... bintang jauh juga bintang yang nampak begitu dekat, malam ini berkedip yang mengintip. "Intip rinduku akan dirimu yang kini meliputi ruang kalbuku."

Rinduku, rindumu yang tentu adalah rindu kita. Harapku, harapmu, yang adalah harap kita. Doaku juga doamu yang terbukti adalah doa kita berdua yang satu rasa.

Cukup sekali lagi... yang adalah malam ini saja aku merindumu yang rasanya begitu terlalu. Sebab esok, rindu kita akan bersalin rupa menjadi yang tak hanya sebatas luapan rindu saja. Esok... aku akan mengunjungimu, setelah sekian lama kita hanya bisa masing-masing saja sesuai janji kita.

Langit yang begitu luas, akan temani kita malam ini. Bintang yang bertaburan, akan menjaga rindu kita... hingga esok akan tiba, menemani kita bersua yang rasanya adalah cita rasa cinta yang terwujud nyata.

Tentu yang adalah benar adanya, terkadang kita terpisah untuk sementara. Berjumpa yang hanya sekali waktu saja, juga bertahan dalam upaya menjaga ikatan rasa kita berdua yang bukan hanya seyogyanya.

Syukurlah... sia-sia menjauhi kita. Hari esok akan menjadi titik awal dari bahagia yang ternyata kita punya. Hari esok adalah cita kita berdua yang pada akhirnya akan bisa kita rasa yang tentu saja bukan hanya rasa-rasanya saja.

Ridwan Ali 04072020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline