Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM) berinisiatif mengadakan Pelatihan Hadrah Al-banjari bagi anak-anak musholla Miftahul Ulum di Dusun Bandung Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Kegiatan Pelatihan Hadrah Al-banjari ini merupakan salah satu program kerja pendukung KKN UM.
Hadrah merupakan jenis musik rebana yang mempunyai keterkaitan sejarah pada masa penyebaran agama islam oleh Sunan Kalijaga. Alat rebana berasal dari daerah Timur Tengah dan dipakai untuk acara kesenian. Kesenian hadrah mempunyai banyak manfaat yang berkaitan dengan keislaman juga pendidikan seperti percaya adanya Tuhan yang satu (Esa), beribadah, dan perilaku.
Manfaat tersebut dapat ditanamkan dengan cara diintegrasikan dalam pelatihan. Hadrah juga mempunyai nilai kebudayaan yang tinggi, mempunyai lirik yang mengingatkan kita kepada Allah, berisi syair dakwah, terutama untuk baginda Rasulullah. Mahasiswa. KKN UM Desa Donomulyo membuat program kerja ini, bertujuan untuk mewujudkan visi desa yaitu "Desa Religi".
Mahasiswa KKN UM Desa Donomulyo Tahun 2022 yang terdiri dari Mohammad Riza Firmansyah selaku penanggung jawab program kerja Pelatihan Kesenian Hadrah serta Muh. Ridhan Anwarudin sebagai anggota, dengan sabar melatih Kesenian Hadrah.
Langkah pertama pelatihan adalah mengajarkan cara memegang dan memukul hadrah yang benar. Langkah kedua adalah memberi materi tentang dasar-dasar Kesenian Hadrah. Langkah terakhir pelatihan yaitu menyelaraskan pukulan rebana dengan suara nyanyian sholawat.
Mohammad Riza Firmansyah menjelaskan bahwa hadrah merupakan kesenian lokal yang keberadaannya penting untuk dipertahankan. Hadrah adalah kesenian Islam yang didalamnya berisi sholawat Nabi Muhammad SAW untuk mensyiarkan ajaran agama Islam, dalam kesenian ini tidak ada alat musik lain kecuali rebana.
"Alhamdulilah mas, pelatihan hadrah ini sangat bermanfaat, karena dapat membangkitkan semangat dan antusias anak. Pelatihan hadrah juga menjadi ilmu baru bagi mereka. Terima kasih khususnya untuk mas Reza yang sudah melatih hadrah dengan sabar, apalagi buat anak-anak yang kurang memperhatikan", Ucap Ibu Sutiyani, selaku Bu RT sekaligus ketua muslimah Musholla Miftahul Ulum"
Ahmad satu santri yang mengikuti pelatihan berkata " Mas saya ingin belajar hadrah lebih lama lagi agar merjadi pemain hadrah yang profesional seperti mas Reza, terima kasih ya mas"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H