[caption id="attachment_172166" align="aligncenter" width="612" caption="Seminar Android SaungIT yang diadakan di BSI"][/caption] Saat ini teknologi ponsel sudah mulai merambah kepada smartphone. Sebuah teknologi ponsel pintar yang memiliki fitur yang sangat membantu penggunanya dalam beraktifitas sehari-hari, baik itu berhubungan dengan kegiatan personal maupun urusan kantor. Tak dapat diragukan lagi Google dengan Android nya, telah membuat booming pasar smartphone. Seluruh dunia termasuk Indonesia saat ini banyak yang menikmati menjadi pengguna Android. Menurut data androidtapp.com, setiap harinya 60.000 gadget android terjual setiap harinya dan dalam satu tahunnya tercatat sebanyak 22 Juta yang terjual. Indonesia sendiri merupakan salah satu pasar dari smartphone besutan Google Tersebut. Telkomsel saja per Desember 2011 kemarin, mengklaim bahwasanya pengguna aktifnya sebanyak 900 ribu pengguna dari data per september sebelumnya sebanyak 170 Ribu, belum lagi ditambahkan dengan operator lainnya. Artinya dalam 3 bulan saja, pertumbuhan pengguna android naik sebesar 530%. Melihat kondisi ini tentulah memiliki arti bisnis untuk pemain besar yang berinvestasi di android mengingat Saham Google naik 11,58 dolar atau 2,4 persen pada 494,38 dolar di Nasdaq, demikian dikutip dari Reuters. Semua pemain besar vendor ponsel sudah mulai melirik dan memainkan pasarnya di negara maju maupun berkembang. Semua dibidik demi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan memanfaatkan momentum open handhelds yang diusung oleh perusahaan raksasa mesin pencara Google. Berdasarkan konsep dari Android yang open source ( menggunakan lisensi Apache 2.0) inilah sudah seharusnya juga kita juga memanfaatkankan momen ini tidak hanya sebagai konsumen pengguna saja, tapi juga kita bisa ikut mengembangkannya seperti halnya kasus mobil Esemka yang memicu wacana mobil nasional. Apa tindakan kita sebagai pengguna Android? Tentunya sebagai warga Indonesia yang cinta kepada produk tanah air, ada baiknya kita jangan hanya sebatas pada tingkat pengguna saja. Akibat dari terjebaknya kita kedalam pola hidup konsumtif terhadap gadget, maka akan berdampak pula secara tidak langsung kepada kemandirian bangsa. Mari ambil peran disini walaupun hanya sedikit. Beri dukungan dan semangat untuk semua pengembang baik itu piranti lunak maupun keras. Bagi yang memiliki jiwa IT, bisa memulai dengan membuka dan mempelajari kodenya ataupun membuat aplikasinya. Peran Komunitas Android [caption id="attachment_172167" align="alignright" width="150" caption="Sharing dan Workshop SaungIT di Kantor Telkomsel"]
[/caption] Saat ini banyak juga komunitas Android yang berada di tengah-tengah masyarakat, salah satunya adalah id-android yang konsentrasi kegiatannya banyak di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang setiap pertemuannya khas diberi nama "mirink". Untuk kawasan lainnya seperti Bandung misalnya, memiliki komunitas sendiri yang khas dinamakan Komunitas Android Bandung SaungIT yang setiap minggunya mengadakan acara rutin pembelajaran pengembangan aplikasi android pada hari jumat. Tempat berkumpulnya pun biasanya memakai ruang rapat yang telah disediakan perusahaan operator layanan bergerak. Komunitas ini mendedikasikan kegiatannya untuk mengajarkan kepada seluas-luasnya masyarakat agar bisa menjadi seorang yang profesional di bidang pengembangan aplikasi Android. Kegiatannya pun beragam, dari mulai workshop dan berbagi cerita untuk sesama anggota komunitasnya sampai kepada keliling mengisi seminar di kampus-kampus maupun sekolah. Dukungan perusahaan terhadap komunitas Android [caption id="" align="alignleft" width="208" caption="SaungIT bersama GM Commerce Telkom Flexi Regional III Jabar"]
[/caption] Dengan mengusung misi mencerdaskan anak bangsa, tentulah seluruh perusahaan telekomunikasi harus ikut serta dalam mendukung komunitas Android ini. Seperti yang dikatakan oleh GM Commerce Flexi Regional III Jabar dalam kesempatannya bertemu dengan komunitas android mengatakan "Silahkan saja pakai ruangan kita untuk kepentingan komunitas, santai saja asal tertib". Ditambah lagi oleh Henhen Suhendi dihubungi melalui pesan singkatnya "Di bulan Februari penuh cinta Flexi menyediakan hati dan lokasi untuk komunitas IT supaya bisa bersilaturahmi dan mengemban misi mencerdaskan anak bangsa", ungkap pria yang sekarang menjabat sebagai Manager Sales & Promotion Flexi Area Jabar. Kerjasama terhadap operator terbesar di Indonesia pun ditanggapi oleh Husnita selaku Corporate Secretary PT. Telekomunikasi Seluler Jawa Barat mengatakan "Memang kalo kita bandingkan di Indonesia peminat OS Android tidak seperti di negara lain, hal ini disebabkan bagi masyarakat merasa ini adalah tehnologi baru dibandingkan symbian Nokia dll. Justru ini adalah tantangan baru bagi produsen dan kreator aplikasi untuk memberikan inovasi baru sesuai dengan kebutuhan orang Indonesia". Akan tetapi semua dukungan dan arahan tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada kemauan dari masing-masing individu masyarakat. Oleh karena itu, mari kita bersama membangun kemandirian bangsa melalui gerakan melek gadget salah satunya adalah "Melek Android". (Rolly Maulana Awangga/SaungIT.org)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H