Lihat ke Halaman Asli

Optimalisasi Pengembangan UMKM Cuci Sepatu Sabat Sikat Melalui Media Sosial Instagram

Diperbarui: 30 Juni 2022   03:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Surabaya, 27 Juni 2022 – Kuliah Kerja Nyata merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa S1 yang dikembangkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat. 

Program ini memiliki tujuan agar mahasiswa sebagai calon sarjana dapat memanfaatkan ilmu dan menyumbangkan ilmunya secara langsung dalam memecahkan dan pelaksanaan pembangunan dalam kehidupan bermasyarakat. 

Selain itu, kegiatan KKN diharapkan melahirkan pribadi yang tangguh, unggul, berkepribadian mulia, serta dapat menjadi pribadi yang luar biasa ketika sudah terjun dimasyarakat, berjiwa kepemimpinan.

Pada dasarnya Kuliah Kerja Nyata adalah bentuk pengabdian nyata mahasiswa terhadap masyarakat. Setelah banyak mendapatkan ilmu dan materi perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat memberikan bentuk pengabdiannya dengan memberikan ilmu pengetahuan, wawasan, teknologi, seni dan budaya untuk pengarahan agar dapat memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata diwajibkan dalam menempuh pendidikan Perguruan Tinggi sebagai pertanggung jawaban atas implementasi ilmu teoritis ke empiris sebagai perwujudan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas 17 Agustus yang memiliki julukan kampus “Merah Putih” ini menyelenggarakan kegiatan KKN setiap tahunnya. 

Topik yang diusung dalam kegiatan program KKN yang diampu kali ini adalah “Digitalisasi UMKM dan Penguatan SDM”.

Pada kegiatan kali ini Awang Adiat Maulana sebagai mahasiswa Ekonomi Pembangunan Untag Surabaya dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Dr. Frans Simangunsong.,S.H.,M.H.,CMC akan membuat program “OPTIMALISASI PENGEMBANGAN UMKM CUCI SEPATU SABAT SIKAT MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM”.

Pada kegiatan KKN kali ini mahasiswa merangkul mitra "Sabat Sikat" untuk memberikan pelatihan terhadap penerapan inovasi baru yaitu "Delivery Pick-Up" serta pengoptimalisasian pemasarannya secara digital maupun non digital. Hal ini dilakukan karena sebagian masyarakat kecamatan Benowo, khususnya masyarakat kampung Kendung Indah masih banyak yang belum mengetahui keberadaan usaha jasa ini. 

Hal ini yang membuat usaha jasa ini tidak berjalan dengan lancar dan menghasilkan pendapatan yang cenderung kurang baik. Selain itu mitra sendiri kurang bisa memberikan pelayanan lebih karena pemilik usaha yang juga memiliki kesibukan lain.

Dilihat dari fenomena tersebut maka mahasiswa memberikan ide baru untuk pengembangan usaha jasa yang dibangun oleh mitra. Untuk langkah awalnya, mahasiswa akan memberikan pemasaran secara non digital dengan membuatkan brosur yang nantinya brosur tersebut akan dibagikan kepada masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline