Lihat ke Halaman Asli

Penjual di Pinggir Jalan

Diperbarui: 8 Maret 2022   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hentakkan gas motorku, kudengar

Lirih suara memohon padaNya, "semoga dagangan laku"

Secukupnya untuk memenuhi kebutuhan

Kudengar jg begitu keras suara memohon "SEMOGA DAGANGANKU LAKU"

Karena terjepit oleh kebutuhan, hanya bisa melanjutkan kehidupan, 

Sarana dan prasarana yg seadanya, lampu redup, rak kayu, tersusun telo, ubi dan nanas 

Kiasan seorang tua, jika beli telo tak perlu dipilih lagi karna penjualnya yg berpengalaman, telo sudah pasti meduk

Apakah aku harus menepi membelinya, atau putar balik membelinnya, 

Aku belum butuh dan ingin makanan itu, 

Karena penjual tidak ingin dikasihani, maka jika butuh dan ingin maka belilah dan masak untuk dimakan, 

Dan jangan membeli karna rasa kasihan, 

Semua berjuang, merangkak perlahan, roda pasti berputar, yakin! 

Mugi mugi diparinggi laris, berkah,.. Amin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline