Lihat ke Halaman Asli

Subuh Itu, Kakak Kami Berpulang

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Subuh, istriku kubiarkan menangis dipelukanku,sejenak setelah kami dikabari wanita itu telah berpulang. Meninggalkan kami dengan rasa beraneka rupa. Terselip keikhlasan mengingat rasa sakitnya yang begitu amat menyiksa tujuh bulan ini,namun ada kegetiran saat membayangkan dua wajah polos, buah hati yang ditinggalkannya.

Setelah prosesi menyemayamkan jasad kakak kami, kupeluk erat dua bocah itu sembari menahan perih yang meraja, " Sabar ya sayang, ada Om". Dan tak kuasa aku membendung air mata saat kedua bocah itu menanyakan bundanya.

Entah apa yang dimengerti dua bocah yang lugu itu tentang kematian, tapi ada bias kesedihan di wajah keduanya saat ada yang memberitahu mereka bahwa bundanya telah tiada.

Ursula Andriani, nama kakak kami. Ia adalah salah satu wanita tegar dan cerdas yang kukagumi. Dahulu beliau lah salah satu sosok yang kata istriku begitu antusias merekomendasikan aku menjadi suami adik kandungnya (istriku), yang begitu ia sayangi. Padahal sebelum menikah, aku sama sekali tidak mengenal beliau.

Aku sangat kehilangan sosoknya,karena kini tidak ada lagi sosok yang mengayomi dan selalu menjadi tempat kami untuk belajar banyak hal. Ia selalu menghadirkan diskusi-diskusi cerdas di antara keluarga kami, ia yang selalu riang,ia yang selalu gigih meraih impian, ia yang sabar dan teguh dengan begitu banyak ujian, termasuk ketegarannya melawan penyakit kanker. Penyakit yang membuat 7 bulan ini praktis ia hanya tergolek lemah di pembaringan, paradoks dengan keseharian kakak kami sebelumnya yang seperti bola bekel.

" Dik, titip anak-anak ya.. kalo nanti terjadi apa-apa.." demikian salah satu wasiat terakhir kakak kami. Sebuah anugerah jika suaminya mengijinkan, karena keluarga kecilku akan bertambah 2 bocah mungil nan menggemaskan.

" Semoga engkau tenang di sisi-Nya, kakak....."

*untuk semua saudaraku yang mengenal kakak kami (Ursula Andriani – FKM UNAIR 1998) mohon dimaafkan sekiranya ada khilaf beliau dan mohon doanya semoga beliau dimasukan di dalam jannah-Nya, amin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline