Sebenarnya, banyak newsstand besutan anak negeri yang tak kalah canggih dengan newsstand versi silicon valley yang melegenda. Patut dipertimbangkan, platform domestik ini paling memahami karakter pembaca di Indonesia yang tentu berbeda dengan karakter pembaca dari belahan dunia manapun. Mereka, mampu menyediakan apa yang Indonesia mau.
Bertumbuh kembangnya ekosistem digital publishing terus menuntut tersedianya konten yang dapat mendukung perkembangan industrinya. Tak terkecuali newsstanding. Kendati newsstand resmi milik Apple telah ada dan besar, tapi tak menjadi halangan bagi para apps developer untuk menghadirkan aplikasi sejenis, terlebih bagi penerbit di Indonesia. Tercatat ada beberapa aplikasi digital newsstand yang ada di Indonesia. Dari yang mulai bermodal besar, berteknologi unik, baru dimulai hingga yang sudah memiliki ratusan kerjasama dengan penerbit.
Wayang Force
Dari semua nama platform, pembaca sudah pasti langsung menebak bahwa platform yang dikembangkan sejak tahun 2010 -bekerjasama dengan PhaseDev sebuah perusahaan startup lokal- ini berasal dari Indonesia. Setahun kemudian, yakni tahun 2011 Perusahaan ini pertama kali muncul dan langsung membesut produknya di Apps Store Apple untuk tablet iPad. Perusahaan ini digawangi oleh Wendy Chandra sebagai founder sekaligus CEO nya.
Wayang Force, dibagi menjadi empat subsistem, yang terdiri dari: Platform Penerbitan, Wayang Server, Mobile Application untuk iPad serta iPhone, dan Aplikasi Mobile untuk Android.
Sejak kali pertama diluncurkan, seperti dikutip dari laman webnya hingga bulan Oktober 2012,Wayang Force sudah kini memiliki 12.017 buah terbitan berupa buku, majalah, komik, serta surat kabar yang berasal dari sekitar 300 penerbit baik dalam maupun luar negeri. Sementara angka user yang mengunduh buku atau majalah melalui Wayang Force -baik di iOS, Android, maupun website- telah mencapai angka 1.389.182.
Dengan pertumbuhan user yang signifikan setiap tahunnya. Pada tahun pertamanya, tercatat 146.175 user, kemudian pada tahun 2012 mengalami kenaikan 547.427 user menjadi 693.602 dan kembali bertambah 555.405 user yang artinya masih memungkinkan untuk kembali bertambah hingga akhir 2013 nanti. Bagi anda yang berniat menerbitkan buku sendiri atau buku indie, Wayang Force patut menjadi referensi.
Scoop
Perusahaan pengembang aplikasi mobile eReader Scoop yang berkantor di Singapura dan Jakarta ini, memiliki visi luar biasa. Yakni dapat mengekspansi bisnisnya ke tingkat asia di akhir tahun 2013. Dibandingkan dengan platform lainnya, Scoop tergolong yang cukup serius. Hal ini terlihat dari jumlah dana start-upnya yang mencapai 3 juta dollar Singapura atau sekitar Rp 23,5 miliar ketika sesi kedua pengembangannya dijalankan.
Scoop merupakan platform bisnis yang dirilis oleh Kompas Gramedia melalui anak usaha PT Gramedia Digital, yang berinvestasi di perusahaan pengembang aplikasi Apps Foundry Pte, Ltd. Sampai saat ini, Scoop menawarkan 1,8 juta ePublishing dari seluruh dunia.
Sebanyak 90 persen pengguna Scoop berasal dari Indonesia dengan 80 persen pendapatan dari perangkat iOS. Aplikasi Scoop ini telah diunduh lebih dari 650.000 perangkat mobile dan memiliki 210.000 pengguna aktif bulanan. Sebuah angka yang tidak bisa dibilang kecil untuk kondisi digital publishing di Indonesia yang belum begitu menggembirakan.