Lihat ke Halaman Asli

Sampah dan kebiasaanya

Diperbarui: 11 September 2015   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah hampir dua tahun lamanya merantau di Jakarta, cari kerja dan diterima kerja di Ibu kota. Dimulai dari nge-kos di Kemayoran, Kemang, dan akhirnya di Cilandak. Dan kos-kosan ini pula membawa banyak cerita tersendiri mengenai lingkungan dan gaya hidup di Jakarta. Dari lingkungan yang agak kumuh dengan banyak sampah di selokan, lingkungan agak elit dengan furniture yang lumayan, dan lingkungan yang menurut saya cukup merepresentasikan kampung saya dulu, hijau dan segar penuh pohon. Kesemuanya berbeda, namun satu hal yang sama setiap kali menyusuri jalan dari kosan ke kantor adalah sampah yang bertebangan dari balik jendela mobil. Apalagi keluar dari mobil mewah.

Sampah yang bertebangan di balik jendela mobil kebanyakan adalah tissue dan bungkus plastik makanan. Hampir setiap pagi atau pulang sore, ada saja sampah yang terbang dibalik jendela mobil. Okelah jika dari angkot atau kopaja itu mungkin sering dilihat, tapi anehnya frekuensi sampah dari mobil yang keren pun tak kalah juga. Saat naik motor, pernah ketutupan plastik indo*aret buangan dari mobil Innova. Hal lainnya, melihat tissue dibuang dari mobil Pajero. Lebih sering liat sampah terbang dari mobil Avanza atau Xenia.

Katanya tingkat pendidikan seseorang berpengaruh terhadap pola pikir seseorang, dan dapat mempengaruhi juga tingkat kesejahteraan seseorang. Makin berpendidikan seseorang, maka dia akan berpikir lebih jauh kedepan terhadap efek maupun imbas atas tindakan yang dilakukan saat ini. Semisal jika orang tersebut berpendidikan, maka dia akan memahami bahwa buang sampah sembarang adalah hal yang buruk. Punya efek negatif dan berakibat mencemari lingkungan. Pencemaran lingkungan dapat membahayakan kesehatan manusia. Dan sebagai manusia pastinya lebih memilih memiliki lingkungan yang bersih dan sehat. 

Yang pasti, orang yang berpendidikan tidak hanya egois mementingkan diri sendiri dan menganggap sebuah sampah yang dibuang tidak akan berpengaruh pada lingkungan. Pasti orang berpendidikan sadar bahwa satu sampah yang ia buang sembarangan turut memicu orang lain berpikir sama: " ah cuma satu" nah, kalo ada 100 orang yang berpikir sama, maka akan ada 100 sampah yang terbuang. 

Jadi menurut saya yang pasti orang berpendidikan:

1. Tidak buang sampah sembarangan

2. Tidak egois

3. Tidak buang sampah dari balik jendela mobil.

 

Dan saya yakin kalo orang-orang yang buang sampah sembarang dibalik kaca mobil baik mewah ataupun biasa adalah orang yang tak berpendidikan.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline