Sore itu di SC Stadion Freiburg, pria jangkung kelahiran Warsawa itu sedang bersiap tuk mengeksekusi sepakan 12 pas yang dapat dengan tenang meluncur ke sisi kanan sang penjaga gawang Freiburg bernomor punggung dua puluh enam. Pencetak gol penalti tersebut pun lantas berselebrasi dengan menunjukkan gambar striker legendaris Jerman, Gerd Muller. Sontak, rekan dan tim pelatih pria tersebut pun memberi penghormatan bak kepada pahlawan besar.
Namun hal itu memang tak mengherankan dilakukan mengingat pria Polandia yang baru pulih dari cedera tersebut berhasil menceploskan gol yang keempat puluh nya musim ini.
Meski gol bersejarah tersebut tak mampu membuat nya menjadi pemenang laga yang berkesudahan 2-2, tetapi tinta emas baru sudah ditulis atas namanya, Robert Lewandowski, yang kini sejajar dengan Gerd Muller atas sumbangsih gol terbanyak dalam semusim bundesliga.
Lewandowski yang tahun ini genap berusia 33 tahun tak berhenti untuk membuktikan dari tahun ke tahun, bahwa dia layak untuk menjadi yang terbaik di dunia meski tak ada trofi ballon d'or yang mampir ke lemarinya.
Barangkali ketajaman Lewandowski lebih banyak dirasakan oleh tim-tim bundesliga sebagai kawah candradimuka nya. Di Eropa Lewi berusaha melegenda meski seringkali gagal masuk final kecuali musim lalu yang luar biasa, yang tak terlupa dengan kemenangan delapan dua. Tak pelak, hujamannya sudah mematahkan banyak raksasa dari seantero Eropa.
Bakat hebat nya memang sudah dipantau sejak memperkuat Lech Poznan di Liga Polandia. Lewi yang nyaris saja berkarier di Inggris pun ditempa dengan apik di Dirtmund dan puncaknya bisa membawa klub asuhan Jurgen Klopp tersebut ke final melawan Bayern Munchen, destinasi karir selanjutnya yang lebih mewah.
Berseragam Bavaria sejak 2014, Lewi menjelma menjadi striker kelas dunia meski namanya tak pernah menjadi favorit bahkan hanya untuk sekedar masuk tiga besar ballon dor.
Bersama kompatriotnya, Muller, Lewi membantu Bayern meraih 7 gelar beruntun dengan puncaknya 6 gelar fantastis di kancah Eropa dan dunia.Setiap gol Lewi menambah kepercayaan klub, negara, dan fans kepadanya. Meskipun semua ini hanya sebuah siklus yang bisa berhenti cepat atau lambat, tapi publik dunia percaya eranya belum akan habis dalam waktu dekat.