Dalam kelam malam yang merayu bisu,
Aku terjaga, mengusir kantuk yang tak mau datang,
Seperti bayang-bayang masalah yang menderu,
Membelit hati, menyesakkan dada tanpa kelonggaran.
Langit hitam menggantung tanpa bintang,
Seakan menyimpan rahasia keluh yang kutahan,
Aku tenggelam dalam sunyi yang bising,
Riuh pikiran tak kunjung berhenti bertanya.
Apa yang salah? Apa yang hilang?
Berputar-putar, menari dalam lingkaran gelisah,
Harapan kian memudar dalam deru waktu,
Dan malam ini, aku masih terjaga, terkurung bisu.
Rembulan yang pucat tak memberi jawaban,
Hanya menatap, seperti memahami keresahan,
Angin berbisik lembut di sela tirai,
Namun tak sanggup membungkus luka yang merayap.
Kutunggu fajar yang tak kunjung tiba,
Mencari damai di antara labirin masalah,
Tapi malam ini, aku sendiri,
Dalam sunyi yang seolah tak mengenal akhir.
Kapan kutemukan cahaya? Kapan beban ini terlepas?
Pertanyaan-pertanyaan yang hanya terdiam,
Dan malam yang sunyi tetap merangkulku erat,
Dalam pelukan kekosongan yang tak bisa kutinggalkan.
Py Laba, 07 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H