Lihat ke Halaman Asli

Awaluddin aceh

Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Menanti di Siang Bolong

Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber gambar: bola.com)

Di bawah terik mentari yang tak beranjak,
Kutunggu sepi dalam diam yang panjang,
Angin berdesir, tapi tak membawa kabar,
Waktu seolah terhenti, tak ada yang datang.

Langit biru tak memberi pertanda,
Burung-burung pun enggan bersuara,
Di tengah siang yang menyala-nyala,
Hanya aku dan bayangku, terus menunggu.

Rindu mengalir seperti embun yang lenyap,
Menguap di tengah panas yang menyiksa,
Namun, tak jua langkahmu terdengar,
Hanya harapan yang menggantung di cakrawala.

Kupandangi jalan yang kosong tak bertepi,
Setiap detik terasa abadi,
Menanti di siang bolong, sendiri,
Seperti mimpi yang tak kunjung berakhir.

Py Laba, 06 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline