Lihat ke Halaman Asli

Awaluddin aceh

Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Kebiasaan Keuangan yang Harus Diubah untuk Hidup Lebih Sejahtera

Diperbarui: 28 September 2024   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber gambar:https://qmfinancial.com) 

Keuangan pribadi merupakan aspek penting dalam kehidupan setiap individu. Cara seseorang mengelola uangnya memiliki dampak besar pada kualitas hidup yang mereka jalani. Namun, banyak orang terjebak dalam kebiasaan finansial yang buruk tanpa menyadarinya, yang pada akhirnya menghambat kesejahteraan jangka panjang. Untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera, penting bagi kita untuk mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan keuangan yang tidak sehat. Berikut beberapa kebiasaan yang perlu diubah agar kita bisa menikmati kehidupan yang lebih stabil dan nyaman secara finansial.

1. Hidup Konsumtif tanpa Kontrol

Salah satu kebiasaan yang paling umum adalah hidup konsumtif tanpa perencanaan yang jelas. Orang cenderung membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan hanya karena tren atau dorongan sesaat. Misalnya, banyak orang yang membeli gadget terbaru, pakaian bermerek, atau barang-barang mewah meskipun barang-barang tersebut bukan kebutuhan mendesak. Kebiasaan ini sering kali diperburuk oleh kemudahan akses kredit dan fasilitas cicilan, yang membuat seseorang merasa mampu membeli lebih banyak barang daripada yang sesungguhnya bisa mereka tanggung.

Untuk mengubah kebiasaan ini, penting bagi setiap individu untuk membuat anggaran bulanan dan memprioritaskan pengeluaran berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Menetapkan batas pengeluaran untuk hiburan atau barang-barang non-esensial bisa menjadi langkah awal yang baik. Selain itu, menerapkan prinsip menunda kepuasan dengan menunggu beberapa hari sebelum memutuskan membeli sesuatu dapat membantu mencegah pengeluaran impulsif.

2. Tidak Menabung secara Konsisten

Kebiasaan tidak menabung atau menunda menabung sering kali menjadi penyebab utama masalah keuangan di masa depan. Banyak orang berpikir bahwa mereka dapat mulai menabung "nanti," ketika penghasilan mereka lebih tinggi atau ketika pengeluaran mereka berkurang. Namun, kenyataannya, tanpa komitmen untuk menabung dari sekarang, akan sulit untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang.

Untuk memperbaiki kebiasaan ini, langkah pertama adalah menjadikan menabung sebagai prioritas utama dalam anggaran bulanan. Idealnya, seseorang harus menabung setidaknya 10-20% dari penghasilan mereka setiap bulan. Menabung otomatis, seperti mengatur transfer otomatis dari rekening gaji ke rekening tabungan setiap bulan, juga bisa menjadi solusi yang efektif. Dengan demikian, Anda tidak perlu berpikir dua kali untuk menyisihkan uang, karena sudah menjadi bagian dari kebiasaan rutin.

3. Terlalu Bergantung pada Kartu Kredit

Kartu kredit bisa menjadi alat yang berguna jika digunakan dengan bijak, namun terlalu bergantung pada kartu kredit untuk membiayai gaya hidup bisa menjadi bumerang. Penggunaan kartu kredit yang berlebihan tanpa perhitungan yang matang dapat menyebabkan utang yang menumpuk, apalagi jika seseorang hanya membayar tagihan minimum setiap bulannya. Akibatnya, bunga yang tinggi akan menambah beban keuangan, dan utang akan semakin sulit untuk dilunasi.

Untuk menghindari jebakan kartu kredit, bijaklah dalam penggunaannya. Gunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan darurat atau transaksi yang benar-benar diperlukan. Selain itu, usahakan untuk selalu membayar tagihan secara penuh setiap bulan agar tidak terbebani bunga. Jika sudah memiliki utang kartu kredit, buatlah rencana pelunasan dengan menetapkan prioritas untuk melunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline