Lihat ke Halaman Asli

Awaluddin aceh

Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Mengajarkan Rasa Malu yang Sehat, Kunci Pembentukan Karakter dan Moral Anak

Diperbarui: 25 Agustus 2024   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ILUSTRASI | Image by Freepik

Rasa malu adalah emosi yang kompleks, namun memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Mengajarkan rasa malu kepada anak-anak adalah salah satu aspek penting dari pendidikan moral dan sosial yang sering kali diabaikan dalam pendidikan modern. 

Rasa malu yang sehat dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa tanggung jawab, empati, serta kemampuan untuk menilai tindakan mereka secara kritis.

Rasa Malu sebagai Bentuk Kontrol Diri

Rasa malu sering kali dianggap sebagai emosi negatif, tetapi dalam dosis yang tepat, rasa malu berfungsi sebagai mekanisme kontrol diri yang efektif. Rasa malu membantu anak-anak memahami batasan sosial dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Ketika anak merasa malu setelah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma tersebut, mereka cenderung merenungkan tindakan mereka dan belajar untuk tidak mengulanginya di masa depan.

Misalnya, jika seorang anak merasa malu karena telah berbohong atau melakukan sesuatu yang tidak jujur, rasa malu ini dapat mendorong mereka untuk lebih berhati-hati dalam bertindak. 

Dengan kata lain, rasa malu dapat berfungsi sebagai rem moral yang membantu anak untuk menahan diri dari perilaku yang tidak pantas. Tanpa rasa malu, anak-anak mungkin akan kesulitan untuk mengembangkan kesadaran diri yang kuat, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan perilaku yang kurang bertanggung jawab di masa dewasa.

Rasa Malu dan Empati

Mengajarkan rasa malu juga berkaitan erat dengan pengembangan empati pada anak. Ketika seorang anak merasa malu karena menyakiti perasaan orang lain, ini menunjukkan bahwa mereka mulai memahami dan menghargai perspektif orang lain. Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan merupakan komponen penting dalam hubungan sosial yang sehat.

Anak-anak yang diajarkan untuk merasakan rasa malu ketika mereka menyakiti orang lain cenderung lebih peka terhadap perasaan orang di sekitar mereka. Mereka lebih mungkin untuk menghindari tindakan yang dapat melukai perasaan orang lain dan lebih cenderung berperilaku dengan cara yang lebih peduli dan penuh kasih. Dengan demikian, rasa malu yang sehat dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih berempati dan bertanggung jawab secara sosial.

Rasa Malu dan Pengembangan Kepribadian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline