Lihat ke Halaman Asli

Awaluddin aceh

Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Maka Nikmat Tuhan Manakah yang Engkau Dustakan?

Diperbarui: 22 Agustus 2024   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber gambar:https://www.liputan6.com)

Di hamparan langit yang biru terhampar luas,
Terpancar sinar mentari memeluk bumi,
Hembusan angin membawa aroma musim,
Mengajarkan kita arti syukur tak bertepi.

Setetes hujan menyentuh tanah kering,
Menyuburkan harapan yang telah layu,
Kehidupan bersemi, menari dalam pelukan,
Namun sering kali kita lupa, pada Sang Pencipta.

Matahari terbit dan terbenam setiap hari,
Bintang-bintang menari di langit malam,
Kita terpana, namun tak jua sadar,
Bahwa semua ini adalah tanda kasih-Nya.

Nikmat yang diberikan, tak terhitung jumlahnya,
Dari nafas yang dihirup, hingga rezeki yang mengalir,
Namun kadang hati ini terbuai dunia,
Melupakan siapa yang telah memberi semua ini.

Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustai?
Setiap detik, setiap detak jantung, adalah anugerah,
Namun sering kali kita lupa untuk bersyukur,
Padahal, semua ini hanyalah titipan dari-Nya.

Bumi ini indah, penuh warna dan suara,
Namun ingatlah, semua ini fana,
Maka syukurilah sebelum terlambat,
Karena segala sesuatu akan kembali pada-Nya.

Py Laba, 22 Agustus 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline