Lihat ke Halaman Asli

Awaluddin aceh

Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Menikah Bukan tentang Usia, tetapi Kesiapan

Diperbarui: 28 Agustus 2024   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pernikahan. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com) 

Menikah adalah salah satu keputusan paling penting dalam hidup seseorang, namun sering kali dibebani dengan berbagai pandangan sosial dan budaya yang mendikte kapan waktu yang tepat untuk menikah. 

Terjadi di banyak masyarakat, terdapat norma yang mengaitkan usia tertentu dengan kesiapan untuk menikah. Pria dan wanita didorong untuk menikah pada usia yang dianggap "ideal," yaitu di akhir 20-an atau awal 30-an. 

Pandangan ini sering kali menyebabkan tekanan sosial bagi individu yang belum menikah pada usia tersebut, seolah-olah ada sesuatu yang salah dengan mereka. 

Namun, semakin banyak orang yang mulai menyadari bahwa menikah bukanlah masalah umur, melainkan masalah kesiapan, kematangan, dan kesesuaian dengan pasangan.

Kesiapan Mental dan Emosional

Pernikahan adalah sebuah komitmen seumur hidup yang menuntut kesiapan mental dan emosional yang matang. Kesiapan ini tidak selalu sejalan dengan usia. 

Ada orang yang, meskipun sudah mencapai usia 30-an, masih belum siap untuk menikah karena berbagai alasan pribadi seperti karier, pendidikan, atau bahkan belum menemukan pasangan yang cocok. 

Di sisi lain, ada juga yang merasa siap menikah di usia 20-an karena sudah merasa stabil dalam berbagai aspek kehidupan. 

Kesiapan ini melibatkan kemampuan untuk berkomunikasi, kompromi, dan berempati dengan pasangan---keterampilan yang tidak datang begitu saja dengan bertambahnya usia, tetapi melalui pengalaman hidup dan pembelajaran.

Pandangan Sosial tentang Usia dan Pernikahan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline